Senin, 28 September 2015

ﺩﻋﺎﺀ ﻧﺰﻭﻝ ﺍﻟﻐﻴﺚ ﻟﺴﻴﺪﻱ ﻋﻤﺮ

ﺩﻋﺎﺀ ﻧﺰﻭﻝ ﺍﻟﻐﻴﺚ ﻟﺴﻴﺪﻱ ﻋﻤﺮ
ﺍﻟﻴﺎﻓﻲ

ﻳﺎَ ﻣَﻦْ ﻳُﻐِﻴْﺚُ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻐِﺚُ
ﺇﻥْ ﻟَﻢْ ﺗُﻐِﺜْﻨﺎَ ﻣَﻦْ ﻳُﻐِﻴْﺚ
ﻭَﻣَﺎﻟَﻨَﺎ ﺭَﺏٌّ ﻣُﻐِﻴْﺚٌ
ﺳِﻮَﺍﻙَ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌِﺒﺎَﺩ
ﻓِﻴﻨﺎَ ﺻِﻐَﺎﺭٌ ﺭُﺿَّﻊُ
ﻓِﻴﻨﺎَ ﺷُﻴُﻮﺥٌ ﺭُﻛَّﻊُ
ﻛَﺬﺍَ ﺑَﻬﺎَﺋِﻢُ ﺭُﺗَّﻊُ
ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﻟِﻠْﻜُﻞِّ ﻣُﺮَﺍﺩُ
ﺟَﻬْﺪُ ﺍﻟْﺒَﻠَﺎ ﺣَﻞَّ ﺑِﻨَﺎ
ﺿَﺎﻕَ ﺍﻟْﻔَﻠَﺎ ﻣِﻦْ ﻛَﺮْﺑِﻨَﺎ
ﻭَﻛُﻞُّ ﺫَﺍ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻨَﺎ
ﻓَﻬُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻃَﻤَﺲَ ﺍﻟﻔُﺆَﺍﺩ
ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺖَ ﻏَﻮْﺙَ ﺍﻟْﻄَّﺎﺋِﻌِﻴْﻦَ
ﻓَﻤَﻦْ ﻳُﻐِﻴْﺚُ ﺍﻟْﻤُﺬْﻧِﺒِﻴْﻦَ
ﺭَﺣْﻤَﺔ ﺧَﻴْﺮِ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ
ﻣُﻄْﻠَﻘَﺔٌ ﺑِﻼَ ﻗِﻴَﺎﺩ
ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻻَ ﻳَﺮْﺟُﻮ ﻋَﻄَﺎﻙَ
ﺇِﻻَّ ﺍﻟْﻤُﻄِﻴْﻊُ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪَﺍﻙَ
ﺑِﻤَﻦْ ﻳَﻠُﻮﺫُ ﻣَﻦْ ﻋَﺼَﺎﻙَ
ﺃَﻧْﺖَ ﻟِﻤَﻦْ ﻗَﺪْ ﺿَﻞَّ ﻫَﺎﺩ
ﻳَﺎ ﺭَﺏِّ ﻋَﺎﻣِﻠْﻨَﺎ ﺑِﻤَﺎ
ﺃَﻧْﺖَ ﻟَﻪُ ﺃَﻫْﻞٌ ﻛَﻤَﺎ
ﻋَﻮَّﺩْﺕَ ﻫَﺬَﺍ ﻛَﺮَﻣَﺎ
ﻋَﺒِﻴْﺪَ ﺟُﻮﺩِﻙَ ﻳَﺎ ﺟَﻮَﺍﺩ
ﻳَﺎ ﺭَﺏِّ ﻗُﻠْﺖَ ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ
ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﻓَﻴَﻐْﻔِﺮُ
ﻳَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟﺴَّﺤَﺎﺏُ ﺍﻟْﻤُﻤْﻄِﺮُ
ﻳُﺮْﻭِﻱ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَ ﻭَﺍﻟْﺒِﻠَﺎﺩَ
ﻓَﻴَﺎ ﺭَﺣِﻴْﻢَ ﺍﻟﺮُّﺣَﻤَﺎ
ﻭَﻳَﺎ ﻛَﺮِﻳْﻢَ ﺍﻟْﻜُﺮَﻣَﺎ
ﺃَﻓِﺾْ ﺃَﻓِﺾْ ﻏَﻴْﺚَ ﺍﻟﺴّﻤَﺎ
ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻓَﻬِﻲَ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻬَﺎﺩُ
ﺭَﺣْﻤَﺖُ ﺭَﺑِّﻲ ﻭَﺳِﻌَﺖْ
ﻟِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺟَﻤَﻌَﺖْ
ﻋَﺎﺩَﺍﺗُﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺍﻧْﻘَﻄَﻌَﺖْ
ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﺰَﻝْ ﺑِﺎﻟْﺈِﺯْﺩِﻳَﺎﺩِ
ﺑِﺎﻟْﻤُﺼْﻄَﻔَﻰ ﺟُﺪْ ﻳَﺎ ﻛَﺮِﻳْﻢُ
ﻓَﻬْﻮَ ﺍﻟﺮّﺅُﻭْﻑُ ﺑِﻨَﺎ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ ( 3 )
ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﺍﻟْﻘَﺪِﻳْﻢ
ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟْﻮُﺟُﻮْﺩُ ﻣُﺴْﺘَﻔَﺎﺩُ
ﺻَﻠَّﻰ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣَﺎ
ﻏَﻴْﺚُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺇِﻧْﺴَﺠَﻤَﺎ
ﻭَﻗَﺪْ ﻫَﻤَﻰ ﻓَﻌَﻤَّﻤَﺎ
ﻛُﻞَّ ﺍﻟْﺄَﺑَﺎﻃِﺢِ ﻭَﺍﻟْﻮِﻫَﺎﺩ
ﻭَﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ
ﻭَﺭَﻫْﻄِﻪِ ﻭَﺣِﺰْﺑِﻪِ
ﻓَﻬُﻢْ ﻏُﻴُﻮْﺙُ ﺳُﺤْﺒِﻪِ
ﻟِﻠْﺨَﻠْﻖِ ﻓِﻲْ ﻧَﻬْﺞِ ﺍﻟﺴَّﺪﺍﺩ
ﻓَﺎﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠﻨَّﺎﻇِﻢِ ﻳَﺎ ﺗَﻮَّﺍﺏ
ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺷِﺮْ ﻳَﺎ ﻭَﻫَّﺎﺏ
ﻋَﺒْﺪٌ ﻭَﻗِﻴْﻊٌ ﻓِﻲ ﻷَﻋْﺘَﺎﺏ
ﻳَﺮْﺟُﻮ ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺓ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤﻌَﺎﺩ

Rabu, 09 September 2015

~*balaslah benci dgn cinta :)

~*balaslah benci dgn cinta :)
 >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Seseorng bertanya kpd luqman Al hakim :"mengapa kau tak pernah membalas orang orang yg berbuat buruk padamu?"
luqman Al hakim tersenyum lantas berkata :"apakah masuk akal jika kita balas menggigit anjing yg telah menggigit kita ?"
~*kegelapan tak akan bisa menerangi kegelapan,hanya CAHAYA yg dapat melakukannya
~*amarah tak akan bisa meredam kemarahan,hanya MAAF yg dapat melakukannya
~*benci tak akan bisa menghilangkan kebencian,hanya CINTA yg dapat melakukannya
# kita tak punya waktu tuk memikirkan orang orang yg membenci kita, krn waktu kita sudah habis bersama orang orang yg menyayangi kita.. Bukankah begitu :) ?

Yaa Dzakiri

Yaa Dzakiri
يـَا ذَا كِــر ِ يـْنَ النـَّبِي ْ فُذْ تُمْ بِذِ كْــرِ الْحَبِـيْبْ
حَبِـيْب ِ رَ بـِّيْ إِلى الرَّ حْمنِ أَقْرَبْ قَرِ يْبْ
Wahai para pengingat Nabi (SAW) beruntunglah kalian dengan mengingat Sang Kekasih,
Kekasih Penciptaku yang sangat teramat dekat dengan Yang Maha Pengasih.
حَبِـيْبِ قَدْرُ هْ لَدَ ي الْـمَــوْ لَى وَ ِسـيْعٌ رَ حِـيْبْ
لَــهُ الْــوَ جَـا هَـات ِ فِي يَــوْ مِ اللِّـقَاءِ الـعَـصِـيْبْ
Kekasih yang derajatnya di sisi Tuhan sangat Luas dan Terhormat,
Pemilik Kewibawaan di hari pertemuan yang sangat sulit.
وَ لـِلرُّ سْلِ أَجْـمَـعِيْنَ فِي الْــيَــوْمِ ذَاكَ الْـخَطِـيْبْ
شَــمْـسِ الْـهُـدي مَـا بـَـدَ ا غَـا بـَتْ وَ لاَ بـَا تَــغِيْبْ
Dan di hadapan para Nabi dan Rasul di hari itu, Beliaulah yang akan menjadi juru bicara,
Matahari Hidayah yang tak pernah terbenam dan tak akan sirna cahayanya.
عَــلَــيْهِ صَلّى إِلــهِــي مَـا سَــجَــعْ عَـــنـْدَ لِـــيـْبْ
يَـا ذَا كِرِ يـْنَ الــنَّــبـِيْ مَرْ بَــعْكُمْ أَمْس خَـصِيْبْ
Atasnya Limpahan Shalawat Allah sebanyak riuhnya kicauan burung,
Wahai para pengingat Nabi (SAW) amal pahala kalian akan sangat menguntungkan kelak.
بِذِ كْرِ طـــهَ إِلـى الْــمَـــوْ لى أَنــَـابَ الْــمُـنِـيـْبْ
بِذ ِ كْرِ طــهَ إِلـى الــدَّ عْــوَ هْ أ َجَـابَ الْمُجِـيْبْ
Dengan mengingat Nabi Thahaa (SAW) terluhurkanlah hamba yang beribadah,
Dengan mengingat Nabi Thahaa (SAW) maka seruan kemuliaan didengar oleh mereka yang terpilih menjawabnya.
وَ مَنْ تَــقَـبـَّضْ بـِحَــبـْلِــهِ قَـطْ مَــا بـَـا يَـخِـيْبْ
هَــيَّـا اسْـتَـجِـيْـبُـو اوَ جِدْ وَ اسْـعَـفَ مَـنْ يَـسْـتَـجِـيْبْ
Barangsiapa yang berpegang dengan Tali Sunnahnya, tak akan dikecewakan,
Marilah bersama-sama mendatangi seruannya, bersemangatlah dan bergegaslah pada Sang Penyeru !
فَـقَدْ دَ عَــتْـكُمْ د َوَ ا عِيْ شَـانْــهَـا اَمْرٌ غَرِ يـْبْ
تـُـفْـضِيْ بِـمَنْ قَدْ صَـدَ قْ إِلى الْــفَـــنَـاءِ الرَ حِـيْبْ
Sungguh telah menyeru kalian, seruan-seruan keluhuran yang mengandung rahasia agung,
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh akan tersucikan kepada keluhuran dan kemurnian yang agung.
حَــيْثُ الـتَّـجـَــلِّيْ مِـنَ الرَّ حْـمنِ نـِـعْمَ الْــقَرِ يـْبْ
بِـعَـذْ بِ وَ دِّ هْ وَ اِحْـسَـا نٍ وَ فَـضْلٍ عَــجِـيْـبْ
Ketika Arrahman memperlihatkan kenikmatan yang sudah menanti,
Dengan manisnya Kelembutan Santunan Nya, Anugerah dan Pemberian yang luar biasa.
إِصْحَــبْـهُ بـِا لـذِّ كْرِ تُـصْـبِــحْ فِي الْـــبـَــقَـا لُــهْ صَـحِـيْـبْ
فِي دَ ارِ احْـسـَــانِ مَـنْ يـَسْـمَــعْ لِـعَــبـْدِ هْ يُـجِـيْـبْ
Bersahabatlah dengannya (SAW) dengan selalu mengingatnya,
maka engkau akan mendapatkan teman yang abadi (Rasul SAW),
Di Istana Anugerah, maka barangsiapa yang mendengar seruan ini, sepantasnya ia menjawabnya.
طَـا بـَتْ لِــمَـنْ عَـاشَ خَـا ئِــفْ لـِلْمُــهَــيْـمِنْ رَ قِــيْـب
الـذِّ كْرِ لـِلْـمُصـْـطَفى هُو شُرْ بـُــنـَا لاَ الذَّ بـِيـْبْ
Maka terluhurkanlah mereka yang hidup dengan risau (tidak menganggap remeh) terhadap
Yang Maha Memelihara yang selalui mengawasi,
Mengingat Musthafa (SAW) itulah minuman kami yang sangat lezat.
وَ فِّرْ لــَــنـَـا يـَـا إِلــهِـيْ مِـنْ وِ دَ ادِهْ نــَــصِـيْبْ
وَ صَــلِّى مـَـاالْـــبَرْ قِ لَــعْـلَــعْ أَوْ أَ جَـابَ الْمُـجِيْبْ
Maka Anugerahilah kami Wahai Tuhanku, bagian dari kelembutan-kelembutan kasih sayangnya,
Dan Limpahkan Shalawat sebagaimana kilauan kilat, dan saat (kami) menjawab seruan.
عَـــلَــيْهِ وَ آلِــــهِ جَــمِـيْـعًـا ثُمَّ مَـنْ لُــهْ صَـحِـيْبْ
وَ اجْــمَــعْ بِــهِ الــشَّــمْـلِ يـَـا رَ بِّ الـسَّــمَـا يـَـا مُـجِـيْبْ
Atasnya dan semua keluarganya lalu semua yng bersahabat dengannya,
Dan kumpulkanlah baginya kemuliaan Wahai Pemilik Langit, Wahai yang menjawab do’ a.
عَــلَى الْــــهَـــنَـا و َ الْــمَـــسَـرَّ هْ وَ الصَّـــفَـا الَـــعَـجِـيْـبْ
نُـسْـقَـى بِـكَا سِـهْ كَـفَى و َاللهِ نــِـعْـمَ الْـحَـسِـيْبْ
Maka dalam limpahan kebahagiaan dan kegembiraan dan kesucian yang indah,
Kami dilimpahi dengan cangkir-cangkir luhurnya, maka cukuplah bagi kami Allah semulia-mulia Pemberi kecukupan.

syarat seorang murid oleh Imam Ahmad Ar-Rifa'i

Sayidinal Imam Ahmad Ar-rifa'i berkata: Syarat seorang murid(yang mencari keridho'an ALLAH) adalah; ia menganggap setiap nafasnya lebih berharga dari emas merah hingga ia menggunakan setiap nafasnya untuk perkara yang bermanfaat baginya tanpa menyia-nyiakannya.

hidup hanya selintas jalan

Diriwayatkan di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang bersandar, ditanyakan kepada beliau tentang kehidupan : “wahai Rasulullah, mengapa engkau begitu santai?”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “hidup ini hanyalah selintas saja, seperti seorang yang berjalan kemudian berteduh di bawah pohon rindang kemudian berjalan lagi”.
Berjalan melanjutkan kehidupan yang kekal, kehidupan di dunia bagi kita mungkin hanya 100 tahun bahkan sangat sedikit sekali yang hidup mencapai 100 tahun, sebagian hanya sampai 70 atau 80 tahun, umur semakin pendek dan semakin dekat dengan hari kiamat. Dan setiap detik adalah roda waktu yang berjalan menuju kematian, dan setiap detik itu ada hamba-hamba yang dimuliakan oleh Allah menuju puncak-puncak keluhuran.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَّى سَيِدِّنَا مُحَمَّدٍ وَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Ya Allah limpahkanlah sholawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dan sahabatnya dan limpahkan baginya salam.

wasiat 7 perkara

Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tamu,
dan saya tahu mereka itu adalah seoarang ulama sufi. Saya berkata kepada mereka,
berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.
Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, yaitu :
· Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan kesadaran hatinya.
· Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan kata-kata hikmah darinya.
· Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan kemanisan ibadahnya.
· Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan khusnul khatimahnya.
· Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan akan hidup hatinya.
· Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan kelurusan agamanya.
· Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan akan keredhaan Allah padanya."

TUBBA' AL AWWAL

TUBBA’ AL AWWAL
Beriman kepada nabi Muhammad seribu tahun sebelum munculnya
TUBBA’ adalah sebutan bagi raja-raja Yaman pada masa dahulu kala. Mereka yang bergelar
Tubba’ ini banyak dan mereka adalah orang Arab. Nama Muhammad yang akan menjadi penutup para nabi dan rasul sudah sangat populer dikalangan para nabi terdahulu. Keberadaannya sebagai nabi penutup tercatat dalam kitab-kitab lama. Tubba’ (raja Yaman) yang pertama memiliki kisah menarik untuk kita simak dan kita jadikan pelajaran tentang perkenalannya dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Suatu ketika Tubba’ keluar dari negerinya dengan membawa ratusan ribu perajurit dan didampingi perdana menterinya menuju kota Makkah al Mukarramah, di samping ratusan ribu perajurit ia juga membawa seratus ribu orang alim dan bijak yang ia pilih dari beberapa negara bagian
yang berada di bawah kekuasaannya. Ketika Tubba’ dan pasukannya tiba di kota Makkah ia
bertanya tentang penduduk Makkah, lalu dikatakan kepadanya bahwa penduduk Makkah
menyembah berhala (Pagan) dan mereka memiliki ka’bah yang sangat mereka cintai.
Ketika mendengar itu, Tubba’ bertekad dalam hatinya untuk menghancurkan ka’bah dan membunuh penduduk Makkah yang tidak menyambut kedatangannya dan ia tidak
memberitahukan niat jahatnya ini kepada siapapun. Tiba-tiba ia merasakan pusing yang
sangat menyakitkan, dan dari kedua matanya, telinganya, hidungnya dan mulutnya tiba-tiba
keluar air yang berbau sangat busuk. Karena bau yang begitu busuk ini semua perajuritnya lari menjauhinya. Akhirnya sang perdana menteri mengumpulkan para dokter untuk mengobatinya namun tidak satu dokterpun yang sanggup mendekatinya apalagi mengobatinya. Pada suatu malam ada seorang ulama datang menghampiri
perdana menteri, ia mengaku mungkin bisa mengetahui sebab penyakit yang diderita sang raja dan ia tahu cara mengobatinya. Kemudian sang perdana menteri gembira dan langsung membawa orang alim tersebut menemui sang raja dan mengobatinya. Orang alim itu berkata kepada sang raja: Berkatalah jujur kepadaku! Apakah engkau punya niat jelek terhadap Ka’bah ini?, sang raja menjawab: “ya, saya punya niat merobohkan ka’bah ini dan membunuh penduduknya”. Orang alim itu berkata lagi: Sesungguhnya penyakit yang
menimpa kamu ini berasal dari niat jelek kamu terhadap ka’bah, ketahuilah bahwa ka’bah ini ada penguasanya, Ia maha kuat dan maha tahu atas segala sesuatu yang tersembunyi dan rahasia”. Kemudian orang alim –yang merupakan pengikut Nabi Ibrahim- itu mengajarinya agama Islam. Sang rajapun mengimaninya seketika itu dan seketika
itu juga ia sembuh dari penyakitnya dan ia-pun memuliakan penduduk Makkah.
Kemudian ia menuju Madinah –Yatsrib- dan sesampainya ia di kota tersebut empat ratus orang alim yang ikut dengannya berniat untuk tetap tinggal di kota Madinah. Sang raja bertanya kepada mereka: “Kenapa kalian ingin tinggal dikota ini?”, mereka menjawab: “Kota inilah tempat hijrahnya Nabi akhir zaman yaitu Muhammad
shallallahu ‘alayhi wasallam” dan mereka menjelaskan kepada sang raja sosok Muhammad
yang akan menjadi nabi akhir zaman tersebut sebagaimana mereka dapatkan ciri-cirinya dalam kitab-kitab terdahulu. Setelah mendengar cerita tentang Muhammad sang rajapun berminat tinggal bersama mereka di Madinah selama satu tahun dengan harapan ia bisa berjumpa dengan Muhammad. Ia membangun empat ratus rumah yang diperuntukkan bagi masing-masing orang alim yang tinggal di sana bahkan sang raja mengawinkan mereka. Setelah satu tahun berlalu sang nabi yang ia tunggu-tunggu belum juga muncul, ia menulis sebuah kitab yang disebutkan di dalamnya bahwa ia beriman kepada sang nabi
sebelum melihatnya dan ia memeluk agama yang dibawa oleh sang nabi dan beriman kepada Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, dan tiada sesuatu-pun
yang menyerupai-Nya. Lalu ia cap kitab itu dengan emas dan dititipkan kepada orang-orang
alim yang tinggal di kota itu untuk selamanya. Sang raja kemudian meninggalkan Madinah
menuju India dan meninggal di sana. Kitab yang ia tulis setelah penantiannya terhadap nabi yang mulia di kota Madinah tersebut tetap terpelihara meskipun berpindah-pindah tangan sampai kemudian muncul nabi Muhammad setelah seribu tahun dari ditulisnya kitab tersebut. Dikatakan bahwa kitab itu sampai ke tangan Nabi ketika
beliau menempati rumah Abu Ayyub al Anshari radhiyallahu ‘anhu saat permulaan hijrah beliau ke Madinah.
download bukunya :
http://darulfatwa.org.au/…/Indo…/Al-Islam_Deenul_Anbiya2.pdf

ilmu, amal, niat, ikhlas

فالناس كلهم هلكى إلا العالمون, والعالمون كلهم هلكى إلا العاملون, والعاملون كلهم هلكى إلا المخلصون, والمخلصون على خطر عظيم.
فالعمل بغير نية عناء, والنية بغير إخلاص رياء. وهو للنفاق كفاء ومع العصيان سواء…….
Seluruh manusia akan binasa kecuali yang berilmu, dan setiap yang berilmu akan binasa kecuali yang mengamalkannya, dan orang yang mengamalkan ilmu akan binasa kecuali orang yang ikhlas, dan orang yang ikhlas itu adalah dalam bahaya besar.
Maka pekerjaan yang tidak disertai niat adalah tertawan, dan niat tanpa ikhlas adalah riya.Pekerjaan seperti itu adalah cukup untuk orang yang munafik dan orang )yang gemar melakukan dosa…..(Ihya ulumuddin) m.j