Jumat, 28 Agustus 2015

pengaruh dunia dalam hati

كلما ضعفت الدنيا في قلبك ضعف أثر الدنيا على قلبك كلما استطعت أن تنظر إلى الناس بعين نظيفة وبرؤيا واضحة كما يقولون، لكن كلما شوشت الدنيا على قلبك تشوشت الرؤية عندك، صار يؤثر فيك النظر إلى الناس إما بانبهار بمن لديه نصيب من السعة في الدنيا وفتح الله عليه بشيء من الرزق أو بغضب منهم بحسد عليه، إما بانبهار وتملق
"Makin lemah dunia d hatimu, makin lemah pula pengaruh dunia d hatimu. Maka kamu senantiasa bisa melihat manusia dg mata yg bersih dan dg penglihatan Yg jelas. Namun ketika dunia mengganggu hatimu, maka cara pandangmu juga akan terganggu.
Hingga cara pandangmu hanya membekas/tertuju pd orang yg memiliki kemewahan dunia dan pd orang yg dibukakan Alloh untuknya (pintu pundi2) rizki. Atau dg cara pandang kebencian kr dorongan kedengkian. Adakalanya dg (menggebu2 ingin) mengalahkan dan kadang kali (ingin) membujuknya. (Yakni dg cara menjadi anjing heldernya)
Rosululloh saw bersabda ;
من تواضع لغني لعناه فقد ذهب ثلثا د ينه
"Barang siapa merendahkan dirinya pd orang kaya kr kekayaannya. Maka 2/3 agamanya sungguh telah lenyap". (H.R Ath Thobroni) is

Kamis, 27 Agustus 2015

tasbih, tahlil dan memuji kepada Rabbul `Alamin

dengan tasbih, tahlil dan memuji kepada Rabbul `Alamin, karena bersyukur dengan apa yang Allah s.w.t telah berikan kepada umat ini, kemudian Allahs.w.t bertanya kepada `Arsy: “Wahai `Arsy-Ku, mengapa engkau mengangkat suaramu?” `Arsy menjawab: “Wahai Tuhanku, telah sampai kepadaku bahwa Engkau saat ini telah mengampuni umat Muhammad s.a.w karena kebaikan mereka dan Engkau telah menolong atas kesalahan mereka dengan kebaikan?” Allah menjawab: “Benar engkau wahai Arsy-Ku, bagi umat Muhammad s.a.w di sisi-Ku ada kemuliaan yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga dan tidak pernah dibayangkan oleh perasaan di dalam hati”

wa laisa kalim kal habib

Nabi shalallahu alaihi was sallam bersabada: ketika malam mi'raj aku ingin melepas sendal, maka aku mendengar dari ''arah'' Allah ta'ala: '' jangan engkau lepas sendalmu yaa Muhammad agar menjadi mulia arsy dan kursi di bawa sendalmu'' lalu aku berkata: Yaa Rabb engkau berfirman kepada saudaraku Musa '' ikhla' na'laika innaka bil wadi muqaddasi thuwa'', lalu Allah berfirman: izin dariKu yaa abal qasim, Izin dariKu yaa Ahmad, tidaklah engkau seperti Musa, sesungguhnya musa kalimiy dan engkau habibi, wa laisa kalim kal habib (dari kitab sab'iyat)

perbuatan maksiat yang menimbulkan rasa hina di atas ketaatan yang menimbulkan kesombongan

adakalanya perbuatan ma'siyat yang menimbulkan rasa hina dan penyesalan itu lebih baik daripada perbuatan ta'at yang menimbulkan rasa ujub dan sombong
Allah telah mewahyukan kepada Daud Alaihi salam, Hai Daud, katakanlah kepada ahli ma'siyat yang kembali ke jalan benar (karna menyesal) itu ''bergembiralah kalian'' (dengan ampunan Allah) dan katakanlah kepada abid yang ujub (membanggakan amalnya) itu, ''menyingkirlah kalian (dari rahmat Allah).
Maqola kesembilan: (DARI SUFYAN ATS-TSAURIY RA) beliau adalah guru Imam Malik ra. Beliau berkata: (SETIAP MAKSIAT) yang timbul (DARI NAFSU) yakni keinginan jiwa terhadap sesuatu (MAKA HAL ITU DAPAT DIHARAPKAN AMPUNANNYA) yakni ampunan dari maksiat itu.
(SETIAP MAKSIAT) yg timbul (DARI KESOMBONGAN) yakni mengaku mempunyai kelebihan/keutamaan (MAKA SESUNGGUHNYA HAL ITU TIDAK DAPAT DIHARAPKAN AMPUNANNYA, KARNA MAKSIAT IBLIS BERSUMBER DARI KESOMBONGAN) iblis menyangka bahwa sesungguhnya ia lebih baik dari baginda kita Nabi Adam.
(DAN KESALAHAN) Nabi Adam AS. (BERSUMBER DARI NAFSU) dengan sebab keinginan beliau untuk merasakan buah Syahwat yang telah dilarang.

madhab dan akidah habib abdullah bin alwi al hadad

Pada suatu malam hari alhabib abdullah bin alwi alhaddad ra masuk kedalam masjid "albalawy"sebagaimana biasa beliau istiqomah untuk sholat sunnah di seluruh masjid di tharim setiap malam,maka didapati didalam masjid tersebut dipenuhi dgn byk para auliya',maka beliau sedikit mundur sbgai ta'dhim kpd para auliya' yg ada didalamnya,tidak lama kemudian,datanglah alhabib abdullah bin abubakar al idrus mendatangi beliau sambil mengandeng dan memegang tangan beliau dan menyuruh masuk kedalam masjid "ba alwy"sambil berkata: "wahai abdullah alhaddad,inilah kakekmu rasululloh saw,ini kakekmu al faqih almuqoddam,ini al imam seggaf (abdurahman bin muhammad assegaf),dan nabi saw memberkahi beliau serta mendoakanya"
(kalam alhabib alwi bin shahab 1/378)
Ketika seseorang bertanya ttg madhab beliau (dgn maksud dan harapan si penanya beliau menjawab madhabku adalah alqur'an dan hadist) maka aku khawatir untuk ingkar kpd beliau(dgn tidak mengikuti apa yg diutarakan oleh beliau),maka beliau (alhabib abdullah bin alwi alhaddad)menjawab dgn tegas dan jelas:"madhabku adalah muhammad bin idris assafii ra"
(qhoyatul qosd wal murod 1/61)
Sebagaimana wasiat beliau jg kpd para saadah bani alawy dlm qosidahnya untuk memegang teguh kpd akidah ahlusunnah waljamaah yg dikenal dgn "as'ariyah",
alhabib abdullah bin alwi berkata:
وكن اشعاريا في اعتقدك انه
منهل الصافى عن الزيه والكفر
jadilah kalian orang2 yg berakidah ahlusunnah (as'ariyah),ketahuilah bahwa akidah as'ariyah (ahlusunnah) adalah sebuah akidah menuju jalan kemurnian dan terbebas dari kesesatan serta kekufuran

kalam habib abdullah bin umar bin yahya

قال الحبيب عبد الله بن عمر بن يحي : ما نختار البقا في الدنيا إلا لثلاث :
لتعليم أولادنا ، و لقيام الليل ، و وللدعوة إلى الله
habib abdullah bin umar bin yahya berkata: kami tidak memilih tinggal menetap didunia kecuali karna tiga perkara:-untuk mengajar anak2 kami,-untuk bangun malam,dan untuk menyeruh manusia mendekat kepada Allah

istidroj

Abdullah Ibnu Mas'ud ra berkata:
"betapa bnyak org yg diistidroj (ditipu dgn nikmat kerna pnundaan hukuman) dgn nikmat yg dibrikan padanya, betapa bnyak org yg terkna fitnah dgn sbab pujian dan betapa bnyak org yg tertipu dgn ditutupnya aib2nya".
Istidroj adalah nikmat yg diberikan yg justru kerna Alloh swt benci pd suatu org, agar nanti di akhirat tdk ada lgi bagian nikmat untuknya, dgn kata lain menipu dgn memberi anugrah. Dan kta meminta pd Alloh swt smga apapun yg Alloh swt anugrahkan bukan berupa istidroj.
Pujian manusia kadang merupakan bala dan fitnah, bisa jadi karena pujian it seseorg terjatuh dlm ujub yg memakan habis nilai amal dan sebab pujian membuat org lengah dan lalai, pula menimbulkn ksombongan yg tdk disadari, inilah bala'.
Dan trtipu dgn ditutupnya aib2nya oleh Alloh swt, shngga tnang hatinya di dunia dan lalai akan akhirt.
Kita berlindung pd Alloh swt dri tiga hal diats, istidroj brupa nikmat, fitnah brupa pujian dan tipuan brupa trttp aib sndri.
Wallahu a'lam

Nabi Muhammad mengungguli Nabi-Nabi dalam bentuk dan akhlaq

فاق النبيين في خلق و لم يدانوه في علم ولا كرم #
و كلهم من رسول الله ملتمس غرفا من البحر او رشفا من الديم
Nabi Muhammad mengungguli Nabi-Nabi dalam bentuk dan akhlaq, dan mereka (para Nabi ) tidak dapat mendekatinya dalam ilmu dan kemulian.
dan semua Rasul Allah mencari,menciduk air dari laut dan menghisap hujan yang tetap turun.
-----------------------------
artinya adalah: sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Nabi yang utama dan mengalahkan para Nabi dalam Rupa,(wajah) bentuk (fisik) warna (kulit) dan tingkah laku (akhlaq) yang terpuji,seperti ilmu,sifat malu, pemurah, kasih sayang, lapang dada (hilm), adil dan iffah dan tidak seorang pun para Nabi yang dapat mendekatinya dalam hal tersebut. dan semua para Nabi dan Rasul mengambil dari Nabi Muhammad dengan menciduk air dari laut atau menghisap (meminum) air hujan yang terus menerus turun.
yang dimaksud dengan laut dan hujan disini adalah ilmu dan kemurahan hati Nabi shallallahu alaihi was sallam.
Nurudh dholam syarah aqidatul awwam.

keutamaan akhirat

وروى البيهقي في الدلائل: "أنه صلى الله عليه وسلم دعا رجلاً إلى الإسلام فقال: لا أؤمن بك حتى تحيي لي ابنتي، فقال صلى الله عليه وسلم: أرني قبرها، فأراه إياه، فقال صلى الله عليه وسلم: يا فلانة، فقالت: لبيك وسعديك، فقال صلى الله عليه وسلم: أتحبين أن ترجعي إلى الدنيا؟ فقالت: لا والله يارسول الله، إني وجدت الله خيراً لي من أبوي، ووجدت الآخرة خيراً لي من الدنيا".
diriwayatkan oleh baihaqi dalam kitab dalail: bahwasannya Nabi S.AW. mengajak seseorang untuk memeluk agama islam, orang tersebut menjawab: saya tidak akan beriman kepadamu hingga kamu menghidupkan anak perempuanku.
lalu Nabi bersabda: tunjukan kepadaku kuburannya,! lalu ayahnya menunjukan kuburannya, lalu Nabi bersabda: yaa fulanah, anak tersebut menjawab: labbaika wa sa'daika, lalu Nabi bersabda: apakah kamu senang untuk kembali ke dunia? lalu anak tersebut menjawab: Demi Allah Ya Rasulallah aku mendapati Allah lebih baik bagiku daripada kedua orang tuaku, dan aku mendapati akhirat lebih baik bagiku daripada dunia


Qashidah Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad

قَدْ كَفَانِيْ عِلْمُ رَبِّي
قَدْ كَفَانِيْ عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala Permintaanku dan Usahaku..

فَدُعَائِي وَابْتِهَالِي شَاهِدٌ لِي بِافْتِقَارِي
Maka do’a do’a dan jeritan hatiku sebagai saksiku atas kefakiranku (dihadapan kewibawaan-MU)..

فَلِهَذَا السِّرِّ أَدْعُو فِي يَسَارِي وَعَسَارِي
Maka demi rahasia kefakiranku (dihadapan Kewibawaan-Mu) aku selalau mohon (pada-Mu) disaat kemudahan dan kesulitanku..

أَنَا عَبْدٌ صَارَفَخْرِي ضِمْنَ فَقْرِي وَاضْطِرَارِي
Aku adalah hamba yang kebangganku adalah dalamnya kemiskinannku dan besarnya kebutuhanku (pada-Mu)..

قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui segala permohonan dan usahaku..

يَا إِلَهِي وَمَلِيكِي أَنْتَ تَعْلَم كَيْفَ حَالِي
Wahai Tuhanku Wahai yang memiliki diriku, Engkau Maha Mengetahui bagaimana keadaanku..

وَبِمَا قَدْ حَلَّ قَلْبِي مِنْ هُمُومٍ وَاشْتِغَالِي
Dan dari segala yang memenuhi hatiku dari kegundahan dan kesibukanku (hingga terlupakan dari mengingatMu)..

فَتَدَارَكْنِي بِلُطْفٍ مِنْكَ يَا مَولَى الْمَوَالِي
Maka ulurkanlah bagiku Kasih Sayang dari Mu Wahai Raja dari segenap para Raja..

ياَ كَرِيْمَ الْوَجْهِ غِثْنِي قَبْلَ أَنْ يَفْنَى اصْطِبَارِي
Wahai Yang Maha Pemurah Dzatnya,tolonglah aku, dengan pertolongan yang datang sebelum sirna kemampuanku dalam bersabar..

قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku mengetahui segala permohonan dan usahaku..

ياَسَرِ يْعَ الْغَوْثِ غَوْثًا مِنْكَ يُدْرِكْنِي سَرِيعًا
Wahai Yang Maha cepat mendatangkan pertolongan, temukan kami dengan pertolongan dari Mu yang mendatangi kami dengan segera..

يُهْزِمُ الْعُسْرَوَيَأْتِي بْالَّذْي أَرْجُو جَمِيعًا
Pertolongan yang merubuhkan segala kesulitan, dan mendatangkan segala yang kami harap harapkan..

يَاقَرِيْبًا يَامُجِيْبًا يَاعَلِيْمًا يَاسَمِيْعًا
Wahai Yang Maha Dekat,Wahai Yang Maha Menjawab segala rintihan, Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Mendengar..

قَدْ تَحَقَّقْتُ بِعَجْزِي وَخُضُوْعِي وَانْكِسَارِي
Sungguh aku telah benar-benar meyakini kelemahan dan ketidakmampuanku, kerendahan dan keluluhanku..

قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَلِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala Permohonan dan usahaku..

لَمْ أَزَلْ بِالْبَابِ وَاقِفْ فَارْحَمَنْ رَبِّي وُقُوْفِي
Aku masih tetap berdiri di Gerbang-Mu,maka kasihanilah aku yang masih terus menunggu..

وَبِوَادِي الْفَضْلِ عَاكِفْ فَأَدِمْ رَبِّي عُكُوفِي
Dan di Lembah Anugerah Kasih Sayang-Mu aku berdiam maka abadikanlah keadaanku ini..

وَلِحُسْنِ الظَّنِّ لاَزِمَ فَهُوَخِلِّي وَحَلِيْفِي
Maka bersangka baik pada-Mu adalah hal yang mesti bagiku, sangka baik atas-Mu adalah pakaianku dan janjiku..

وَأَنِيْسِيْ وَجَلِيسِي طُوْلَ لَيْلِي وَنَهَارِي
Dan hal itulah (sangka baik pada-Mu) yang menjadi penenang hatiku, dan selalu (sangka baik pada-Mu) menemaniku sepanjang siang dan malam..

قَدْكَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku..

حَاجَةٌ فِي النَّفْسِ يَارَبْ فَاقْضِهَا يَاخَيْرَ قَاضِي
Segala kebutuhan dalam diriku Wahai Penciptaku maka selesaikanlah, Wahai sebaik-baik yang menyelesaikan kebutuhan..

وَأَرِحْ سِرِّي وَقَلْبِي مِنْ لَظَاهَا وَالشُّوَاظِ
Dan tenangkanlah ruhku dan sanubariku dari gejolak dan gemuruhnya (nafsu,kemarahan,kesedihan,kebingungan,dan penyakit penyakit hati)..

قِيْ سُرُورٍ وَحُبُوْرٍ وَإِذَامَا كُنْتَ رَاضِي
Agar hatiku dan ruhku selalu dalam ketentraman dan kedamaian dalam apa2 yang telah Engkau Ridhoi..

فاَلْهَنَا وَالْبَسْطُ حَالِي وَشِعَارِي وَدِثَارِي
Maka kegembiraan dan kebahagiaan menjadi keadaanku selalu, dan menjadi lambang kehidupanku dan selubung perhiasanku..

قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي

Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenangan bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku..

balasan kebaikan dan kejahatan meski seberat dzarrah

mengenai ayat (Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihatnya pula) artinya dia pasti akan merasakan balasannya.
diriwayatkan bahwasannya 2 malaikat bertemu di langit yang ke 4, dan berkata salah satu dari kedua malaikat tersebut:’’kamu hendak pergi kemana? Maka malaikat yang lain menjawab:’’hendak mengerjakan perkara yang menakjubkan, yaitu bahwa dinegri ini ada seorang laki2 yahudi yang sudah dekat kematiannya, dia menginginkan ikan, dan tidak mendapatkan ikan di laut, maka Allah memerintahkan saya untuk menggiring ikan2 ke laut yang berada di dekatnya agar dia bisa memburu ikan2 tersebut darinya, dan hal itu dikarnakan dia tidak mengamalkan kebaikan didunia kecuali dibalas kebaikan itu oleh Allah di dunia, dan sudah tidak tersisa lagi kebaikan untuknya kecuali satu kebaikan, maka Allah hendak memberikan apa yang dia inginkan didunia agar dia keluar dari dunia tidak tersisah satu pun kebaikannya padanya.
dan malaikat yang lain berkata:’’ Allah juga mengutus saya untuk melakukan perkara yang menakjubkan, bahwasannya di negri ini ada seorang laki2 yang soleh tidak pernah melakukan kejahatan kecuali langsung dib alas oleh Allah di dunia, sebantar lagi dia akan mati, dan dia menginginkan miyak sayur, dan sudah tidak tersisah darinya kecuali 1 dosa, dan Allah memerintahkan saya untuk menumpahkan minyaknya sehingga dia tidak mendapatkan minyak itu, maka Allah mengampuni dosanya sehingga dia bertemu Allah dalam keadaan tidak membawa dosa sama sekali.
berkata Muhammad bin ka’ab: ini adalah makna firman Allah ta’ala:’’ fa man ya’mal mitsqala dzarratin khoiran yaraah’’, yaitu bahwasannya orang kafir apabilah melakukan kebaikan , dia akan melihat pahalanya di dunia, dan orang beriman, apabilah melakukan kejahatan akan melihat balasannya didunia sebelum akhirat.
(nawadir, imam qalyubi. hikayat ke 148)

mu’jizat sayyidina Muhammad (mengalirnya air di bawah jari-jari beliau)

Sampailah kita pada hadits luhur akan mu’jizat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah disampaikan oleh sayyidina Anas bin Malik RA, dimana suatu hari ketika telah masuk waktu shalat Asar dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabat berada dalam perjalanan, dalam 2 riwayat yang lain yang terdapat di Shahihul Bukhari disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di wilayah Hudaibiyah, maka ketika itu para sahabat mencari air untuk berwudhu namun tidak mereka dapatkan, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminta bejana air dan menaruhkan tangan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam ke dalam bejana air itu sehingga mengalirlah air dari bawah jari-jari beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dengan derasnya, kemudian para sahabat berwudhu’ dengan air itu. Disebutkan dalam riwayat yang lain dalam Shahihul Bukhari bahwa ketika dalam perjalanan itu (Dalam perjanjian Hudaibiyyah) mereka berjumlah 1500 orang dan mereka semua menggunakan air itu untuk minum dan berwudhu, dan dikatakan oleh periwayat hadits bahwa meskipun jumlah orang di saat itu adalah 100.000 pastilah air tesebut tetap mencukupi mereka karena air itu terus mengalir dari jari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam hadits ini tersimpan makna bahwa ketika ummat dalam kesulitan dan kesusahan maka sang nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak akan hanya diam dan membiarkan mereka. Para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga akan dicintai oleh beliau shallallahu ’alaihi wasallam, dengan diberi syafaat oleh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam di dunia dan di akhirat . Syafaat Rasulullah terjadi di dunia sebagaimana kisah dalam riwayat yang tadi kita baca. Begitupula sebagaimana yang telah teriwayatkan ketika terjadi peperangan Badr salah seorang sahabat, sayyidina Ibn Afra’ yang ketika itu tangannya terpotong dalam peperangan, maka dengan kesakitan ia membawa potongan tangannya kehadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyambungkan kembali potongan tangannya itu lantas tangan itu pun tersambung seperti semula tanpa ada bekas luka sedikit pun. Hal yang terjadi seperti ini, jika kita mengatakan hanyalah kekhususan para sahabat, maka hal itu berarti kita membatasi kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, akan tetapi kedermawanan beliau berlaku untuk semua ummat beliau terlebih lagi para pecinta beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah subhanahu wata’ala:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
( التوبة : 128 )
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. ( QS. At Taubah : 128 )

~tangisan umar bin khattab RA

~tangisan umar bin khattab RA
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Lelaki sekeras umar bin khattab tak kuasa menahan haru
ketika ia melihat nabi saw hanya tidur beralaskan tikar kasar yg membekas di tubuhnya
ia menangis lantas berucap pada nabi :

"sungguh aku pernah melihat raja romawi dan persia dan mereka hidup dgn segala kemewahan tak seperti dirimu wahai rasulallah"
nabi saw menjawab :
"wahai umar.. Apakah engkau tdk rela jika bagian mereka adlh kenikmatan dunia sdgkan bagian kita adlh kenikmatan akhirat ?"
mungkin jawaban nabi saw ini yg membuat kehidupan umar berubah
umar masih sering tidur beralaskan tanah meski berstatus sbg khalifah
ia tak pernah berpikir membuat istana meski ia adlh seorng raja
ia pernah mengancam akan memenggal orang yg bermaksud menaikkan gajinya
ia melayani rakyat sendiri meski memiliki ratusan pegawai dan menteri
tetap sederhana dgn ciri khasnya..
Tongkat tua dan belasan tambalan dibaju lusuhnya
~umar bin khattab .. Khalifah nomer 2 yg tiada 2 nya

kalam sayyidina Umar bin Khothob tentang musibah

قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه: ما ابتليتُ ببلية إلا كان لله علي فيها أربع نِعم، إذْ لم تكن في ديني، اولها إذ لم تكن في ديني والثاني إذ لم تكن أعظم منها، والثالث إذ لم تكن محرم الرضا بها والربع أني ارجو الثواب عليها
@[0:1:Sayyidina Umar bin Khotob Rodiyallohu 'anhu berkata: "Demi Alloh, tidaklah aku ditimpa musibah melainkan didalamnya aku rasakan ni'mat Alloh Ta'ala yaitu apabila: (1) Musibah itu terjadi bukan pada agamaku (2) Musibah itu tidak lebih berat daripada musibah yang telah menimpaku (3) Musibah itu tidak menghalangi aku untuk mendapatkan Ridho Alloh Ta'ala (4) Musibah yang darinya aku bisa mengharapkan pahala Alloh Ta'ala

kedustaan hamba

Baginda Rasulallah SAW bersabda : " Bila seseorang hamba berdusta sekali maka malaikat menjauh dari padanya satu mil lantaran tidak tahan terhadap bau busuk pembohongan yang dilakukannya " ( riwayat Tirmidzi dan Abu Nuaim )

kemanisan hati menjadi asin

Berkata Ibnu Mas'ud : "Akan datang kepada manusia suatu masa, yang terbalik kemanisan hati menjadi asin. Sehingga pada hari itu, orang yang berilmu dan yang mempelajari ilmu tak dapat mengambil manfaat dari ilmunya. Maka hati orang-orang yang berilmu, dari mereka seumpama tanah kosong yang bergaram, yang turun kepadanya hujan dari langit, maka tidak juga diperoleh rasa tawar padanya. Yaitu, apabila condong hati orang berilmu kepada mencintai dunia dan melebihkannya dari akhirat. Maka pada ketika itu, dicabut oleh Allah sumber-sumber hikmah dan dipadamkanNya lampu petunjuk dari hati mereka.
Maka akan diceriterakan kepadamu oleh orang yang berilmu dari mereka itu ketika engkau menjumpainya, bahwa dia takut akan Allah dengan lisannya. Dan kedzaliman jelas kelihatan pada amal-perbuatannya. Alangkah suburnya lidah mere* ka ketika itu dan tandusnya hati mereka! Demi Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia! Tidaklah terjadi yang demikian itu selain karena para guru mengajar bukan karena Allah dan para pelajar belajar bukan kerena Allah".

taman cinta
وقال ابن مسعود سيأتي على الناس زمان تملح فيه عذوبة القلوب فلا ينتفع بالعلم يومئذ عالمه ولا متعلمه فتكون قلوب علمائهم مثل السباخ من ذوات الملح ينزل عليها قطر السماء فلا يوجد لها عذوبة وذلك إذا مالت قلوب العلماء إلى حب الدنيا وإيثارها على الآخرة فعند ذلك يسلبها الله تعالى ينابيع الحكمة ويطفىء مصابيح الهدى من قلوبهم فيخبرك عالمهم حين تلقاه أنه يخشى الله بلسانه والفجور ظاهر في عمله فما أخصب الألسن يومئذ وما أجدب القلوب فوالله الذي لا إله إلا هو ما ذلك إلإ لأن المعلمين علموا لغير الله تعالى والمتعلمين تعلموا لغير الله تعالى
 

8 hal yang dipelajari Hatim Al-Ashamm

بل ينبغي أن يكون المتعلم من جنس ما روى عن حاتم الأصم تلميذ شقيق البلخي رضي الله عنهما أنه قال له شقيق منذ كم صحبتني قال حاتم منذ ثلاث وثلاثين سنة قال فما تعلمت مني في هذه المدة قال ثماني مسائل قال شقيق له إنا لله وإنا إليه راجعون ذهب عمري معك ولم تتعلم إلا ثماني مسائل قال يا أستاذ لم أتعلم غيرها وإني لا أحب أن أكذب
Tetapi hendaknya, pelajar itu sejenis dengan apa yang diriwayatkan dari Hatim Al-Ashamm - murid dari Syaqiq AI-Balkhi ra. Bahwa Syaqiq bertanya kepada Hatim "Sejak kapan engkau bersama aku?".
Menjawab Hatim : "Sejak tiga puluh tiga tahun!".
Bertanya lagi Syaqiq : "Apakah yang engkau pelajari padaku selama itu?".
Menjawab Hatim : "Delapan masalah!".
Berkata Syaqiq dengan terperanjat "Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun! Terbuanglah saja umurku bersamamu. Dan engkau tidak pelajari kecuali delapan masalah saja".
berkata Hatim : "Wahai guruku! Aku tidak pelajari yang lain dan aku tidak ingin berdusta".
فقال هات هذه الثماني مسائل حتى أسمعها قال حاتم نظرت إلى هذا الخلق فرأيت كل واحد يحب محبوبا فهو مع محبوبه إلى القبر فإذا وصل إلى القبر فارقه فجعلت الحسنات محبوبي فإذا دخلت القبر دخل محبوبي معي فقال أحسنت يا حاتم فما الثانية
Maka menyambung Syaqiq : "Terangkanlah masalah yang delapan itu supaya aku dengar!".
Berkata Hatim : "Aku memandang kepada makhluk ini, maka aku melihat masing-masing mempunyai kekasih dan ingin bersama dengan kekasihnya sampai ke kubur. Maka apabila telah sampai ke kubur, niscaya ia berpisah dengan kekasih itu
Maka aku mengambil perbuatan baik menjadi kekasihku. Maka apabila aku masuk kubur, masuk pulalah kekasihku bersama aku".
Maka berkata Syaqiq : "Benar sekali, ya Hatim! Dan yang kedua?
فقال نظرت في قول الله عز وجل وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى فإن الجنة هي المأوى فعلمت أن قوله سبحانه وتعالى هو الحق فأجهدت نفسي في دفع الهوى حتى استقرت على طاعة الله تعالى
Menyambung Hatim : "Aku perhatikan firman Allah Ta'ala :
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ 40
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ 41
Artinya :"Dan adapun orang yang takut dihadapan kebesaran Tuhannya dan menahan jiwanya dari keinginan yang rendah (hawa nafsu), maka sesungguhnya taman (sorga) tempat kediamannya".(S.An-Nazi'at, ayat 40-41).
Maka yakinlah aku bahwa firman Allah Ta'ala itu benar. Lalu aku
perjuangkan diriku menolak hawa nafsu itu, sehingga tetaplah aku ta'at kepada Allah Ta'ala.
الثالثة أني نظرت إلى هذا الخلق فرأيت كل ممن معه شيء له قيمة ومقدار رفعه وحفظه ثم نظرت إلى قول الله عز وجل ما عندكم ينفذ وما عند الله باق فكلما وقع معي شيء له قيمة ومقدار وجهته إلى الله ليبقى عنده محفوظا
Yang ketiga, aku memandang kepada makhluk ini, maka aku melihat, bahwa tiap-tiap orang yang ada padanya sesuatu benda, menghargai, mehilai dan memeliharai benda itu. Kemudian aku perhatikan firman Allah Ta'ala :
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ
Artinya :"Apa yang di sisi kamu itu akan hilang tetapi apa yang ditisi Allah
itulah yang kekal".(S. An-Nahl, ayat 96).
Maka tiap kali jatuh ke dalam tanganku sesuatu yang berharga dan bernilai, lalu kuhadapkan dia kepada Allah, agar menjadi kekal dia ter-pelihara di sisiNya.
الرابعة أني نظرت إلى هذا الخلق فرأيت كل واحد منهم يرجع إلى المال وإلى الحسب والشرف والنسب فنظرت فيها فإذا هي لا شيء ثم نظرت إلى قول الله تعالى إن أكرمكم عند الله أتقاكم فعملت في التقوى حتى أكون عند الله كريما
Yang keempat, aku memandang kepada makhluk ini, maka aku melihat masing-masing mereka kembali kepada harta, kebangsawan-an, kemuliaan dan keturunan. Lalu aku memandang pada semuanya itu, tiba-tiba tampaknya tak ada apa-apa. Kemudian aku perhatikan firman Allah Ta'ala :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya :(Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa)
(S. Al-Hujurat, ayat 13).
Maka berbuat taqwalah aku, sehingga aku menjadi orang mulia di sisi Allah.
الخامسة أني نظرت إلى هذا الخلق وهم يطعن بعضهم في بعض ويلعن بعضهم بعضا وأصل هذا كله الحسد ثم نظرت إلى قول الله عز وجل نحن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا فتركت الحسد واجتنبت الخلق وعلمت أن القسمة من عند الله سبحانه وتعالى فتركت عداوة الخلق عني
Yang kelima, aku memandang kepada makhluk ini, di mana mereka itu tusuk-menusuk satu sama Iain, kutuk-mengutuk satu sama lain. Dan asal ini semuanya, ialah dengki Kemudian aku perhatikan firman Allah Ta'ala :
نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
Artinya:"Kamilah yang membagi-bagikan penghidupan diantara mereka dalam kehidupan di dunia ini".(S. Az-Zukhruf, ayat 32).
Maka aku tinggalkan dengki itu. Dan aku jauhkan diri dari orang banyak. Dan aku tahu bahwa pembahagian rezeki itu, adalah dari sisi Allah Ta'ala. Maka aku tinggalkan permusuhan orang banyak kepadaku.
السادسة نظرت إلى هذا الخلق يبغي بعضهم على بعض ويقاتل بعضهم بعضا فرجعت إلى قول الله عز وجل إن الشيطان لكم عدو فاتخذوه عدوا فعاديته وحده واجتهدت في أخذ حذري منه لأن الله تعالى شهد عليه أنه عدو لي فتركت عداوة الخلق غيره
Yang keenam, aku memandang kepada makhluk ini, berbuat kedurhakaan satu sama lain dan berperang satu sama lain.
Maka kembalilah aku kepada firman Allah Ta'ala :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا
artinya: Sesungguhnya setan itu musuh kamu. Sebab itu perlakukanlph dia sebagai musuh!".
(S. Al-Fathir, ayat 6).
Maka aku pandang setan itu musuhku satu-satunya dan dengan sungguh-sungguh aku berhati-hati dari padanya, karena Allah Ta'ala,
mengaku bahwa setan itu musuhku. Dan aku tinggalkan permusuhan makhluk dengan lainnya.
السابعة نظرت إلى هذا الخلق فرأيت كل واحد منهم يطلب هذه الكسرة فيذل فيها نفسه ويدخل فيما لا يحل له ثم نظرت إلى قوله تعالى وما من دابة في الأرض إلا على الله رزقها فعلمت أني واحد من هذه الدواب التي على الله رزقها فاشتغلت بما لله تعالى علي وتركت ما لي عنده
Yang ketujuh, aku memandang kepada makhluk ini, maka aku melihat masing-masing mereka mencari sepotong dari dunia ini. Lalu ia menghinakan diri padanya dan ia masuk pada yang tidak halal dari padanya. Kemudian aku perhatikan firman Allah Ta'ala :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
Artinya :
"Dan tidak adalah dari yang merangkak di bumi ini melainkan rezekinya pada Allah
(S. Hud, ayat 6).
Maka tahulah aku bahwa aku ini salah satu dari yang merangkak-rangkak, yang rezekinya pada Allah Ta'ala. Dari itu aku kerjakan apa yang menjadi hak Allah atasku dan aku tinggalkan yang menjadi hakku pada sisi-Nya."
الثامنة نظرت إلى هذا الخلق فرأيتهم كلهم متوكلين على مخلوق هذا على ضيعته وهذا على تجارته وهذا على صناعته وهذا على صحة بدنه وكل مخلوق متوكل على مخلوق مثله فرجعت إلى قوله تعالى ومن يتوكل على الله فهو حسبه فتوكلت على الله عز وجل فهو حسبي
Yang ke delapan, aku memandang kepada makhluk ini, maka aku melihat masing-masing mereka bersandar kepada makhluk. Yang ini kepada bendanya, yang itu kepada perniagaannya, yang itu kepada perusahaannya dan yang itu lagi kepada kesehatan badannya. Dan masing-masing makhluk itu bersandar kepada makhluk, yang seperti dia.
Lalu aku kembali kepada firman Allah Ta'ala :
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya :
"Dan barangsiapa menyandarkan dirinya kepada Allah, maka Allah mencukupkan keperluannya(S. Ath-Thalaq, ayat 3).
Maka akupun menyandarkan diriku (bertawakkal) kepada Allah Ta 'ala. Dan Allah Ta'ala mencukupkan keperluanku".
قال شقيق يا حاتم وفقك الله تعالى فإني نظرت في علوم التوراة والإنجيل والزبور والفرقان العظيم فوجدت جميع أنواع الخير والديانة وهي تدور على هذه الثمان مسائل فمن استعملها فقد استعمل الكتب الأربعة
Berkata Syaqiq : "Ya Hatim! Kiranya Allah Ta'ala memberikan taufiq kepadamu! Aku telah memperhatikan segala ilmu pengetahuan Taurat, Injil, Zabur dan Al-Quran yang mulia, maka aku peroleh, bahwa segala macam kebajikan dan keagamaan, berkisar diatas delapan masalah tersebut. Barang siapa memakainya, maka berarti dia telah memakai kitab empat itu".

adzan sayyidina bilal kembali

ketika sayyidina Umar bin Khathab dan sayyidina Bilal berada di Syam, terlintas dalam hati Sayyidina Bilal keinginan untuk tinggal di Syam. beliau lalu meminta izin kepada sayyidina Umar. setelah tinggal di Syam untuk berapa saat, suatu hari sayyidina Bilal mimpi bertemu dengan al-Habib shalallahu 'alaihi was sallam berkata kepadanya, ''mengapa engkau menjauhiku, kau sudah terlalu lama tidak mengunjungiku.'' sayyidina Bilal lalu pergi ke Madinah. sesampainya di Madinah, beliau bertemu dengan sayyidina Hasan dan sayyidina husain. ia lalu mencium dahi keduanya sebagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi was sallam dahulu mencium keduanya.
''Adzanlah dengan suara yang dahulu kau perdengarkan kepada Rasulullah 'alaihi wa sallam,'' kata sayyidina Hasan kepada sayyidina Bilal.
setelah masuk waktu shalat, Sayyidina Bilal adzan. sewaktu mengucap kalimat Allahu akbar, penduduk Madinah terkejut, dan sampai pada kalimat ''asyhadu alla ilaha illallah'' seluruh gadis keluar dari rumahnya tanpa cadar. mereka semua teringat kepada Rasulullah shalallahu alaihi was sallam, teringat masa-masa bersama Rasulullah shalallahu alaihi was sallam.

Allah Maha Mengawasi

إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
“Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kamu (Annisa:1)
Ar-Raqiib merupakan salah satu nama diantara Nama-nama Allah Yang Baik (Asma’ul Husna) yang berarti Allah Maha Mengawasi dan tidak ada yang luput dari-Nya sedikitpun. Maka Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha mengawasi, mengetagui dan memelihara amal perbuatan hamba-hamba-Nya merupakan Dzat yang sepatutnya seorang hamba untuk takut dari bermaksiat kepada-Nya baik secara lahir maupun bathin.

fadhilah solat pada malam sabtu

فضل صلاة ليلة السبت
عن كثير بن شنظير عن أنس بن مالك عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من صلّى ليلة السبت بين المغرب والعشاء اثنتي عشرة ركعة بنى اللّه له قصراً في الجنة وكأنما تصدق على كل مؤمن ومؤمنة وتبرأ من الىهودية وكان حقاً على اللّه عز وجل أن يغفر له.
fadhilah solat pada malam sabtu
dari katsir bin syindhir dari Anas bin Malik dari Nabi shalallahu alaihi was sallam, beliau bersabda: siapa yang melakukan sholat pada malam sabtu antara maghrib dan isya 12 raka'at maka Allah membangun untuknya istana di dalam surga, dan seakan-akan dia bersedekah untuk setiap mu'min dan mu'minah dan terbebas dari yahudi dan haq Allah memberikan ampunan untuknya..aw kama qala.
قوت القلوب أبو طالب المكي

Memohon husnul khotimah

Memohon husnul khotimah

ولا تزال سائلاً من الله حسن الخاتمة ، وقد بلغنا أن الشيطان - لعنه الله - يقول : قصم ظهري الذي يسأل الله تعالى حسن الخاتمة . أقول : متى يعجب هذا بعمله! أخاف أن قد فطن .
  • setiap muslim harus senantiasa memohon, agar Allah swt. berkenan mewafatkannya dalam keadaan husnul khotimah.karna syetan yang terkutuk akan berkata:''Aduh! orang yang memohon husnul khotimah itu telah mematahkan tulang belakangku, celaka,kapan ia mau membangga-banggakan amalannya. aku khawatir, ia telah mengetahui tipu dayaku''.
وأكثر من الحمد والشكر لله على نعمة الإسلام ، فإنها أعظم النعم وأكبرها ، فإن الله لو أعطى الدنيا بحذافيرها عبداً ومنعه الإسلام لكان ذلك وبالاً عليه .
ولو أعطاه الإسلام ومنعه الدنيا لم يضرُّه ذلك ، لأن الأول يموت فيصير إلى النار ، وهذا الثاني يموت فيصير إلى الجنة
  • hendaklah kamu memperbanyak ucapan puji dan syukur kepada Allah Ta'ala atas ni'mat islam. sebab ni'mat islam adalah setinggi-tinggi dan dan sebesar-besarnya ni'mat. sekiranya di taqdirkan, bahwa Allah mengaruniakan dunia seisinya kepada seorang hamba, tanpa mengaruniakan islam kepadanya, maka segala karunia itu hanya akan menjadi bencana baginya. sebaliknya jika Allah mengaruniakan islam, tanpa memberikan dunia, maka yang demikian itu tidak akan membahayakannya. sebab orang yang pertama tadi, jika mati tempatnya adalah neraka. sedang orang yang kedua, jika mati tempatnya adalah surga.
وعليه أن لا تزال خائفاً وجلاً من سوء الخاتمة ، فإن الله مقلب القلوب ، يهدي من يشاء ،ويضل من يشاء . وفي الحديث الصحيح : (( والذي لا إله غيره : إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة ،
وحتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع ، فيسبق عليه الكتاب ، فيعمل بعمل أهل الجنة فيدخلها)) الحديث
  • karna itu, hendaklah kamu merasa takut dan cemas akan suul khotimah itu, karna bukan hal yang aneh jika Allah merubah kalbu hamba-Nya. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki, dan menyesatkan siapa yang Dia kehendaki.dalam sebua hadist sohih, Rasulullah saw. bersabda:''bahwasannya Dialah Tuhan, yang tiada Tuhan selain Dia. sesungguhnya, salah seorang diantaramu akan beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dia dengan surga itu hanya sehasta saja.tiba-tiba kitabnya telah mendahuluinya, lalu ia pun beramal dengan amalan ahli neraka, maka ia masuk kedalam neraka. dan sesungguhnya, salah seorang diantaramu akan beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dia dengan neraka itu hanya sehasta saja. tiba-tiba, kitabnya  telah mendahuluinya, lalu ia pun beramal dengan amalan ahli surga, maka ia akan masuk kedalam surga''.
وفيه غاية التخويف لأهل التقوى والأستقامة ،فضلاً عن أهل التفريط والتخليط
  • hadist tersebut amat merisaukan ahli taqwa dan orang-orang yang lurus jalannya. apalagi dengan orang-orang yang sering alpa dan keliru dalam urusan agamanya.
. وكان بعض السلف الصالح يقول
والله ما أمن أحد على دينه أن يسلب إلا سلب
  • sebagian salaf shaleh berkata,''demi Allah, tiada seseorangpun akan selamat dari agamanya. sekiranya dia akan diselewengkan Allah, niscaya ia akan terseleweng
وقد كان السلف الصالح - رحمة الله عليهم- في غاية الخوف من خاتمة السوء مع صلاح أعمالهم وقلة ذنوبهم ،حتى قال بعضهم : لو عرض عليَّ الموت على الإسلام بباب الحجرة ، والشهادة بباب الدار ، يعني الشهادة في سبيل الله ، لاخترت الموت على الإسلام على باب الحجرة ، على الشهادة على باب الدار، لأني لا أدري ما الذي يعرض لقلبي فيما بين الحجرة إلى باب الدار!
وقال آخر لبعض إخوانه : إذا حضرني الموت فاقعد عند رأسي وانظر ، فإن رأيتني قد مِتُّ على الإسلام فخذ جميع ما معي فبعه ، وخذْ به سكراً ولوزاً وفَرِّقه على الصبيان . وإن رأيتني قد مِتُّ على غير ذلك فأعلم الناس ليصلي عليَّ من أراد أن يُصَلِّي ، على بصيرة . وكان قد ذكر له علامة يعرف بها الفرق بين الأمرين . قال : فرأيته قد مات على الإسلام
وفعل ما أمره به من التصدق على الصبيان . وحكاياتهم في ذلك كثيرة مشهورة .
  • karna itu , mereka senantiasa hidup dalam kebimbangan, kalau-kalau kelak mereka di wafatkan dalam keadaan su'ul khotimah, meski amal ibadah mereka telah cukup dan dosa mereka amat sedikit. sehingga sebagian dari mereka berkata:''sekiranya aku diberi pilihan antara mati dalam islam di pintu bilik (kamar) dengan mati syahid di pintu rumah, niscaya aku memilih mati dalam islam di pintu bilik daripada mati syahid di pintu rumah, karna aku masih ragu apa yang akan terlintas di hatiku nanti ketika aku berada di antara pintu bilik dan pintu rumah''.dan berkata seorang shaleh kepada saudara-saudaranya,'' jika telah tiba ajalku kelak, hendaklah kamu duduk di kepalaku, dan memperhatikan apakah aku mati dalam islam atau tidak. apabilah engkau dapati aku mati dalam islam, maka ambilah seluruh barang peninggalanku dan juallah semuanya. kemudian, belikan dengannya gula-gula dan buah badam, dan bagikan kepada anak-anak kecil. apabila engkau dapati aku mati dalam selain islam, maka hendaklah engkau beritahukan kepada orang banyak yang ingin menyolatkan jenazahku, agar mereka mengetahui keadaan matiku sebelum menyolatkannya. sebelum itu, orang shaleh tersebut telah mengajarkan kepada saudar-saudaranya tanda-tanda bagaimana mereka bisa membedakan antara dua kematian itu.(husnul dan su'ul khotimah). berkata saudaranya, setelah orang shaleh itu meninggal:'' aku telah mendapatinya mati dalam islam'' maka ia pun melaksanakan wasiat orang shaleh itu dengan bersedekah kepada anak-anak. dalam masalah ini terdapat banyak cerita yang sama dan masyhur pula.

pendurhaka mati dalam su'ul Khatimah

pendurhaka mati dalam su'ul Khatimah

واعلم أنه كثيراً ما يختم بالسوء للذين يتهاونون بالصلاة المفروضة ، والزكاة الواجبة، والذين يتتعبون عورات المسلمين، والذين ينقصون المكيال والميزان، والذين يخدعون المسلمين ويغشونهم ويلبسون عليهم
في أمور الدين والدنيا، والذين يُكَذِّبون أولياء الله، وينكرون عليهم بغير حق ، والذين يدَّعون أحوال الأولياء ومقاماتهم من غير صدق، وأشباه ذلك من الأمور الشنيعة .
ومن أخوف ما يخاف منه على صاحبه سوء الخاتمة، البدعة في الدين ،وكذلك إضمار الشكِّ في الله ورسوله واليوم الآخر . فليحذر المسلم من ذلك غاية الحذر، ولا عاصم من أمر الله إلا من رحم.
اللَّهمَّ يا أرحم الرحمين ، نسألك بنور وجهك الكريم ، أن تتوفانا مسلمين ،وأن تلحقنا بالصالحين في عافية يا رب العالمين
  •  ketahuilah, bahwa yang selalu mati dalam su'ul khatimah adalah orang-orang yang dengan sengaja mengabaikan shalat fardhu, tidak mengeluarkan zakat yang wajib, orang-orang yang mengamati aib kaum muslimin, orang yang mengurangi takaran dan timbangan, orang yang menipu kaum muslimin dan mengelirukan mereka, baik dalam perkara-perkara agama maupun dunia, begitu pula orang-orang yang mendustakan para wali Allah dan mengingkari mereka tanpa hak, dan orang yang mengaku dirinya mendapat hal-hal kewalian dan derajatnya tanpa kebenaran, dan lain-lain perkara yang dianggap keji oleh agama islam.di antara hal-hal yang seorang muslim ditakutkan mati dalam su'ul khotimah ialah, membuat bid'ah dalam agama. demikian pula dengan menanamkan keragu-raguan dalam hati terhadap Allah swt. para Rasul-Nya dan hari akhirat.karna itu, hendaklah setiap muslim mewaspadai segala penyakit ini, karna tidak akan terlindung dari kemurkaan Allah Ta'ala melainkan orang yang dikasihi oleh-Nya.Ya Allah Ya Tuhan yang pengasih dari sekalian pengasih, kami memohon kepada-Mu yang Mulia, agar Engkau wafatkan kami sebagai orang-orang Islam, dan tempatkanlah kami bersama para shalihin dalam keadaan selamat dan sejahtra, Wahai Tuhan seru sekalian alam. Aamiin

masuk islamnya sayyidina wahsy

dari Ibnu Abbas Ra, bahwasannya Wahsy yang membunuh Hamzah, paman Nabi SAW, menulis surat kepada Rasulullah SAW dari kota mekkah, yang menyatakan bahwa sesungguhnya aku ingin masuk Islam, namun ada satu ayat Al-Qur'an yang menghalang-halangi yaitu ayat yang berbunyi :
068. (Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah) membunuhnya (kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu) yakni salah satu di antara ketiga perbuatan tadi (niscaya dia mendapat pembalasan dosanya) hukumannya. (Al-furqan:68)
dan aku telah melakukan 3 perkara ini, apakah aku memiliki kesempatan untuk bertaubat?
lalu turunlah ayat:
070. (Kecuali orang-orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh) dari kalangan mereka (maka kejahatan mereka itu diganti Allah) maksudnya dosa-dosa yang telah disebutkan tadi diganti oleh Allah (dengan kebaikan) di akhirat kelak. (Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Dia tetap bersifat demikian. (al-furqan:70)
lalu dibalas surat wahsy dengan ayat ini. dan wahsy membalas surat kepada Nabi:'' sesungguhnya didalam ayat ini terdapat syarat yaitu, melakukan amal sholeh, dan aku tidak mengetahui apakah aku mampu melakukan amal sholeh atau tidak''?
lalu turun ayat:
048. (Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni bila Dia dipersekutukan) artinya tidak akan mengampuni dosa mempersekutukan-Nya (dan Dia akan mengampuni selain dari demikian) di antara dosa-dosa (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) beroleh ampunan, sehingga dimasukkan-Nya ke dalam surga tanpa disentuh oleh siksa. Sebaliknya akan disiksa-Nya lebih dulu orang-orang mukmin yang dikehendaki-Nya karena dosa-dosa mereka, dan setelah itu barulah dimasukkan-Nya ke dalam surga. (Siapa mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa yang besar). (an-Nisa:48)
dan dikirimkan surat ini kepada wahsy, lalu wahsy membalas surat kepada Nabi:''sesungguhnya didalam ayat ini juga terdapat syarat, dan aku tidak mengetahui apakah Allah berkehendak untuk mengampuni aku atau tidak?
lalu turun ayat:
053. (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa) dapat dibaca Laa Taqnithuu atau Laa Taqnathuu; sebagian ahli qiraat ada yang membacanya Laa Taqnuthuu; artinya janganlah kalian putus asa (dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya) bagi orang yang bertobat dari kemusyrikan. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.) (Az-zumar:53)
lalu dikirimkan surat ini kepada wahsy, dan dalam ayat ini tidak terdapat syarat, maka wahsy berangkat ke kota Madinah dan memeluk agama Islam.
(sirojut-thalibin:126)

berpegang teguh kepada tali Allah

berpegang teguh kepada tali Allah

وقوله تعالى : ( وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ )[آل عمران :03]. أمر بالاعتصام بدين الله ، وهو التمسك والأخذ به، والاستقامة عليه ، والاجتماع على ذلك، ونهي عن التفرُّق فيه، لأن الجماعة رحمة والفرقة عذاب ، كما قال عليه الصلاة والسلام .

ولما كان قيام هذا الدين الشريف في أصله بالاجتماع ، والمعاونة واتحاد الكلمة .كان الافتراق فيه وعدم المساعدة على إقامته موجباً لوهنه وضعفه، فظهر أن الاجتماع في الدين أصل كل خير وصلاح . والتفرُّق فيه أصل كل شرٍّ وبلاء .

 ---------------------------------

Allah swt. berfirman:''dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai'' (Ali Imran:103)

ayat ini merupakan perintah Allah yang nyata untuk berpegang teguh kepada agama yang diridhai-Nya. yakni, menjaga dan mempelajarinya, istiqomah dan bersatu dalam memeluknya.

Ayat ini juga merupakan peringatan dari Allah, agar kaum muslimin tidak bercerai-berai didalam menganut agama Allah, karna persatuan adalah rahmat, sedang berpecah belah adalah adzab. pertolongan Allah juga senantiasa menyertai orang-orang yang bersatu-padu, sebagaimana maksud sabda Nabi saw..

oleh karna asas-asas agama yang mulia ini dan asalnya terpatri dalam pemufakatan, persatuan dan saling tolong-menolong, maka berpecah-belah dan tidak saling tolong-menolong dalam upaya mendirikannya, tentu akan merendahkan derajat agama dan melemahkan keadaannya.

kini jelaslah, bahwa persatuan adalah pokok segala kebajikan dan kebaikan, sedang perpecahan adalah sumber segala kejahatan dan malapetaka.
------

bersyukur atas nikmat persatuan

وقوله تعالى: ( وَاذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ)[ال عمران:103].

أمر بشكره تعالى على نعمة الألفة التي أنعم الله بها عليهم بعد العداوة الشديدة التي كانت بين الأوس والخزرج.

وهم أنصار الله ورسوله خصوصاً، وبين سائر عموماً، فإنهم إنما كانوا يقتتلون ويتناهبون ، ويأكل بعضهم بعضاً حتى بعث الله فيهم رسوله ،وأنزل عليه كتابه ، فجمع به شتاتهم ،وألف بين قلوبهم، وأزال به ما كان بينهم من الضغائن والعداوات،والفتن والمقاطعات، فأصبحوا بنعمته إخوناً في دينه ونصرة رسوله، وتعظيم شعائره.

وقد ذكر الله تعالى ذلك في معرض الامتنان على رسوله عليه السلام في

قوله تعالى: (هُوَ الَّذِيَ أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ)وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ...)[الأنفال:62-63].

وقد كانوا من قبل أن يبعث الله إليهم رسوله على شفا حفرة من النار ،وذلك بما كانوا عليه من الكفر بالله وعبادة الأصنام ، فأنقذهم الله منها بما شرعه لهم من توحيده، والعمل بطاعته ؛ فطلب منهم سبحانه أن يشكروه على ذلك، ويعرفوا حقَّ نعمته عليهم في إنقاذهم من الضلالة ، واجتماعهم بعد الفرقة وحذَّرهم في ضمن ذلك من موجبات الفرقة ،والاختلاف بعد الاجتماع والائتلاف (كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ) [آل عمران:103].

أي تزدادون هدى إلى هداكم ،كما قال الله تعالى:(وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْواهُمْ)

[محمد:17/47].

* * * Allah ta'ala berfirman: ''dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu'' (ali Imran:103).

-------ayat ini merupakan perintah dari Allah ta'ala untuk bersyukur kepada-Nya atas nikmat persatuan yang telah dikaruniakan-Nya.yaitu tatkala permusuhan antara kaum Aus dan Khazzraj telah mencapai puncaknya, kemudian mereka menjadi pembantu-pembantu Allah dan Rasul-Nya, dan permusuhan antara seluruh bangsa arab umumnya. pada masa itu, mereka saling bunuh-membunuh antara satu dengan yang lain, mereka juga saling merampas dan menzhalimi sesama mereka sendiri,sehingga Allah mengutus Rasul-Nya dan menurunkan kitab-Nya kepada mereka. sejak saat itu, berkat Rasul dan kitab Al-Qur'an, mereka menjadi bersatu-padu, satu hati. maka segala bibit permusuhan dan dendam kesumat pun lenyap, segalah rupa fitnah dan pemboikotan pun hilang. bahkan mereka bertukar kulit menjadi saudara seagama, menyokong tugas-tugas Rasulullah saw. dan mendukung syiar-syiar Allah swt.

------dan Allah swt. telah menurunkan ayat berikut ini sebagai penunjukan anugrah-Nya atas Rasul-Nya saw.:''Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu'min,dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana''.(Al-anfal:62-63)

------sebelum Allah mengutus Rasul-Nya, memang demikianlah, mereka berada di tepi jurang neraka. yakni disebabkan kekufuran mereka terhadap Allah ta'ala, dan penyembahan mereka terhadap berhala-berhala. lalu, Allah meyelamatkan mereka dari kemusrikan  dengan mensyariatkan kepada mereka pentauhidan kepada Allah dan beramal menurut petunjuk-Nya, Allah juga memerintahkan agar mereka mensyukuri segala nikmat dan karunia-Nya yang telah menyelamatkan mereka dari kesesatan dan mempersatukan mereka setelah berpecah-belah.di samping mengecam mereka agar menjauhkan diri dari sumber-sumber perpecahan dan salah paham itu, setelah mereka merasakan nikmat persatuan dan permufakatan.Allah berfirman:''demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk'' (Ali Imran:103).

------maksud mendapat petunjuk di sini ialah, mendapat petunjuk melebihi petunjuk yang telah kamu peroleh, sebagaimana dijelaskan oleh ayat berikut ini: ''Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya''.(Muhammad:17)

kisah taubatnya seorang pembunuh

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ
لَا أُحَدِّثُكُمْ إِلَّا مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي أَنَّ عَبْدًا قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا ثُمَّ عَرَضَتْ لَهُ التَّوْبَةُ فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنِّي قَتَلْتُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ قَالَ بَعْدَ قَتْلِ تِسْعَةٍ وَتِسْعِينَ نَفْسًا قَالَ فَانْتَضَى سَيْفَهُ فَقَتَلَهُ بِهِ فَأَكْمَلَ بِهِ مِائَةً ثُمَّ عَرَضَتْ لَهُ التَّوْبَةُ فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنِّي قَتَلْتُ مِائَةَ نَفْسٍ فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ فَقَالَ وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَكَ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ اخْرُجْ مِنْ الْقَرْيَةِ الْخَبِيثَةِ الَّتِي أَنْتَ فِيهَا إِلَى الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ قَرْيَةِ كَذَا وَكَذَا فَاعْبُدْ رَبَّكَ فِيهَا قَالَ فَخَرَجَ إِلَى الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ فَعَرَضَ لَهُ أَجَلُهُ فِي الطَّرِيقِ قَالَ فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ قَالَ فَقَالَ إِبْلِيسُ أَنَا أَوْلَى بِهِ إِنَّهُ لَمْ يَعْصِنِي سَاعَةً قَطُّ قَالَ فَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ إِنَّهُ خَرَجَ تَائِبًا
قَالَ هَمَّامٌ فَحَدَّثَنِي حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ عَنْ بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُزَنِيِّ عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ فَبَعَثَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ مَلَكًا فَاخْتَصَمُوا إِلَيْهِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى حَدِيثِ قَتَادَةَ قَالَ فَقَالَ انْظُرُوا أَيُّ الْقَرْيَتَيْنِ كَانَ أَقْرَبَ إِلَيْهِ فَأَلْحِقُوهُ بِأَهْلِهَا قَالَ قَتَادَةُ فَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ قَالَ لَمَّا عَرَفَ الْمَوْتَ احْتَفَزَ بِنَفْسِهِ فَقَرَّبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْهُ الْقَرْيَةَ الصَّالِحَةَ وَبَاعَدَ مِنْهُ الْقَرْيَةَ الْخَبِيثَةَ فَأَلْحَقُوهُ بِأَهْلِ الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ
------------------------------
dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; "Aku tidak meriwayatkan hadits kepada kalian kecuali apa yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar dengan kedua telingaku dan aku perhatikan dengan hatiku, bahwasanya ada seorang hamba yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang dan ia ingin bertaubat, ia bertanya tentang siapa orang yang paling pandai di muka bumi, lalu ditunjukkanlah kepadanya seorang laki-laki, lalu ia pun mendatanginya, ia berkata; "Aku telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah pintu taubat masih terbuka untukku?" Ia menjawab, "(tidak ada taubat bagimu) setelah membunuh sembilan puluh sembilan orang!" Abu Sa'id berkata; "Lalu ia mencabut pedangnya dari warangkanya dan membunuhnya sehingga genap seratus orang." Kemudian ia ingin bertaubat, ia bertanya siapa orang yang paling pandai di muka bumi, lalu ditunjukkan kepadanya seorang laki-laki, iapun menemuinya, ia berkata; "Aku telah membunuh seratus orang, apakah pintu taubat masih terbuka untukku? Ia menjawab; "Siapa yang menghalangimu untuk bertaubat, keluarlah dari tempat buruk yang engkau tinggali dan pergilah ke tempat yang baik, yaitu desa seperti ini dan seperti ini lalu beribadahlah kepada Tuhanmu, " Abu Sa'id berkata; "Lalu orang tersebut keluar menuju desa yang dimaksud, namun ajal menjemputnya diperjalanan, " Abu Sa'id berkata; "Lalu Malaikat rahmat dan Malaikat azab saling berebut, " Abu Sa'id berkata; "Lalu Iblis berkata; "Sesungguhnya ia lebih berhak untukku, ia tidak pernah bermaksiat kepadaku sekalipun, " tapi Malaikat rahmat berkata; "Sesungguhnya ia keluar dalam keadaan bertaubat, " telah menceritakan kepada kami Hammam berkata; telah menceritakan kepadaku Humaid Ath Thawil dari Bakr bin Abdullah Al Muzani dari Abu Rafi' ia berkata; "Kemudian Allah mengutus seorang malaikat kepadanya, lalu mereka pun menjadikannya sebagai penengah, " kemudian ia kembali ke hadits Qotadah, ia berkata; "Malaikat itu berkata, "Lihatlah desa mana yang paling dekat dengannya, jika dia lebih dekat dengan desa tersebut maka ia gabungkan ia dengan penduduk desa tersebut, " Qotadah berkata; "telah menceritakan kepada kami Hasan ia berkata; "ketika ia tahu akan mati ia pun bersungguh-sungguh memaksa dirinya untuk menjadi baik, maka Allah mendekatkannya dengan desa yang baik dan menjauhkan dari desa yang buruk, lalu mereka menjadikannya seperti penduduk desa yang baik."

kisah keislaman Salman Al Farisi

Salman Al-Farisi

عن عبد الله بن عباس قال :
حدثني سلمان الفارسي حديثه من فيه قال : " كنت رجلا فارسيا من أهل أصبهان من
أهل قرية يقال لها ( جي ) و كان أبي دهقان قريته ، و كنت أحب خلق الله إليه ،
فلم يزل به حبه إياي حتى حبسني في بيته ، أي ملازم النار كما تحبس الجارية
و أجهدت في المجوسية حتى كنت قطن النار التي يوقدها لا يتركها تخبو ساعة ، قال
: و كانت لأبي ضيعة عظيمة ، قال : فشغل في بنيان له يوما ، فقال لي : يا بني
إني قد شغلت في بنيان هذا اليوم عن ضيعتي ، فاذهب فاطلعها و أمرني فيها ببعض ما
يريد ، فخرجت أريد ضيعته ، فمررت بكنيسة من كنائس النصارى ، فسمعت أصواتهم فيها
وهم يصلون و كنت لا أدري ما أمر الناس لحبس أبي إياي في بيته ، فلما مررت بهم و
سمعت أصواتهم دخلت عليهم أنظر ما يصنعون . قال : فلما رأيتهم أعجبتني صلاتهم و
رغبت في أمرهم ، و قلت : هذا و الله خير من الدين الذي نحن عليه ، فو الله ما
تركتهم حتى غربت الشمس و تركت ضيعة أبي و لم آتها ، فقلت لهم : أين أصل هذا
الدين ؟ قالوا : بالشام ، قال : ثم رجعت إلى أبي ، و قد بعث في طلبي و شغلته عن
عمله كله ، قال : فلما جئته قال : أي بني أين كنت ؟ ألم أكن عهدت إليك ما عهدت
؟ قال : قلت : يا أبت مررت بناس يصلون في كنيسة لهم فأعجبني ما رأيت من دينهم ،
فو الله ما زلت عندهم حتى غربت الشمس ، قال : أي بني ليس في ذلك الدين خير ،
دينك و دين آبائك و أجدادك خير منه ، قال : قلت : كلا و الله إنه خير من ديننا
، قال : فخافني ، فجعل في رجلي قيدا ، ثم حبسني بيته . قال : و بعثت إلى
النصارى فقلت لهم : إذا قدم عليكم ركب من الشام تجار من النصارى فأخبروني بهم ،
قال فقدم عليهم ركب من الشام تجار من النصارى ، قال : فأخبروني بهم ، فقلت لهم
: إذا قضوا حوائجهم و أرادوا الرجعة إلى بلادهم فآذنوني بهم ، فلما أرادوا
الرجعة إلى بلادهم أخبروني بهم ، فألقيت الحديد من رجلي ، ثم خرجت معهم حتى
قدمت الشام ، فلما قدمتها قلت : من أفضل أهل هذا الدين ؟ قالوا : الأسقف في
الكنيسة . قال : فجئته ، فقلت : إني قد رغبت في هذا الدين و أحببت أن أكون معك
أخدمك في كنيستك و أتعلم منك و أصلي معك ، قال : فادخل ، فدخلت معه ، قال :
فكان رجل سوء ، يأمرهم بالصدقة و يرغبهم فيها ، فإذا جمعوا إليه منها أشياء
اكتنزه لنفسه و لم يعطه المساكين حتى جمع سبع قلال من ذهب و ورق ، قال :
و أبغضته بغضا شديدا لما رأيته يصنع ، ثم مات ، فاجتمعت إليه النصارى ليدفنوه ،
فقلت لهم : إن هذا كان رجل سوء يأمركم بالصدقة و يرغبكم فيها ، فإذا جئتموه بها
اكتنزها لنفسه و لم يعط المساكين منها شيئا ، قالوا : و ما علمك بذلك ؟ قال :
قلت : أنا أدلكم على كنزه ، قالوا : فدلنا عليه ، قال : فأريتهم موضعه ، قال :
فاستخرجوا منه سبع قلال مملوءة ذهبا و ورقا ، فلما رأوها قالوا : و الله لا
ندفنه أبدا ، فصلبوه ، ثم رجموه بالحجارة . ثم جاؤا برجل آخر فجعلوه بمكانه قال
يقول سلمان : فما رأيت رجلا لا يصلي الخمس أرى أنه أفضل منه ، أزهد في الدنيا
و لا أرغب في الآخرة و لا أدأب ليلا و نهارا منه ، قال : فأحببته حبا لم أحبه
من قبله و أقمت معه زمانا ثم حضرته الوفاة ، فقلت له : يا فلان إني كنت معك ، و
أحببتك حبا لم أحبه من قبلك ، و قد حضرك ما ترى من أمر الله ، فإلى من توصي بي
و ما تأمرني ؟ قال : أي بني ! و الله ما أعلم أحدا اليوم على ما كنت عليه ، لقد
هلك الناس و بدلوا و تركوا أكثر ما كانوا عليه إلا رجلا بالموصل و هو فلان ،
فهو على ما كنت عليه فالحق به . قال : فلما مات و غيب لحقت بصاحب الموصل ، فقلت
له : يا فلان إن فلانا أوصاني عند موته أن ألحق بك و أخبرني أنك على أمره . قال
: فقال لي : أقم عندي ، فأقمت عنده فوجدته خير رجل على أمر صاحبه ، فلم يلبث أن
مات فلما حضرته الوفاة قلت له : يا فلان إن فلانا أوصى بي إليك و أمرني باللحوق
بك ، و قد حضرك من الله عز و جل ما ترى ، فإلى من توصي بي و ما تأمرني ؟ قال :
أي بني و الله ما أعلم رجلا على مثل ما كنا عليه إلا رجلا بنصيبين و هو فلان ،
فالحق به . فلما مات و غيب ، لحقت بصاحب نصيبين فجئته ، فأخبرته بخبرى ، و ما
أمرني به صاحبي ، قال : فأقم عندي ، فأقمت عنده ، فوجدته على أمر صاحبيه ،
فأقمت مع خير رجل ، فو الله ما لبث أن نزل به الموت ، فلما حضر ، قلت له : يا
فلان ! إن فلانا كان أوصى بي إلى فلان ، ثم أوصى بي فلان إليك ، فإلى من توصي
بي و ما تأمرني ؟ قال : أي بني ! و الله ما نعلم أحدا بقي على أمرنا آمرك أن
تأتيه إلا رجلا بعمورية ، فإنه بمثل ما نحن عليه ، فإن أحببت فأته ، قال : فإنه
على أمرنا . قال : فلما مات و غيب لحقت بصاحب عمورية و أخبرته خبري ، فقال :
أقم عندي ، فأقمت مع رجل على هدي أصحابه و أمرهم . قال : و اكتسبت حتى كان لي
بقرات و غنيمة ، قال : ثم نزل به أمر الله ، فلما حضر ، قلت له : يا فلان إني
كنت مع فلان ، فأوصى بي فلان إلى فلان ، و أوصى بي فلان إلى فلان ، ثم أوصى بي
فلان إليك ، فإلى من توصي و ما تأمرني ؟ قال : أي بني ما أعلم أصبح على ما كنا
عليه أحد من الناس آمرك أن تأتيه و لكنه قد أظلك زمان نبي هو مبعوث بدين
إبراهيم ، يخرج بأرض العرب ، مهاجرا إلى أرض بين حرتين ، بينهما نخل به علامات
لا تخفى ، يأكل الهدية و لا يأكل الصدقة ، بين كتفيه خاتم النبوة ، فإن استطعت
أن تلحق بتلك البلاد فافعل . قال : ثم مات و غيب ، فمكثت بعمورية ما شاء الله
أن أمكث ، ثم مر بي نفر من كلب تجار ، فقلت لهم : تحملوني إلى أرض العرب
و أعطيكم بقراتي هذه و غنيمتي هذه ؟ قالوا : نعم ، فأعطيتموها و حملوني حتى إذا
قدموا بي وادي القرى ظلموني ، فباعوني من رجل من اليهود عبدا فكنت عنده و رأيت
النخل ، و رجوت أن تكون البلد الذي وصف لي صاحبي و لم يحق لي في نفسي ، فبينما
أنا عنده قدم عليه ابن عم له من المدينة من بني قريظة ، فابتاعني منه و احتملني
إلى المدينة ، فو الله ما هو إلا أن رأيتها فعرفتها بصفة صاحبي ، فأقمت بها .
و بعث الله رسوله ، فأقام بمكة ما أقام لا أسمع له بذكر ، مع ما أنا فيه من شغل
الرق ، ثم هاجر إلى المدينة ، فو الله إني لفي رأس عذق لسيدي أعمل فيه بعض
العمل ، و سيدي جالس إذ أقبل ابن عم له حتى وقف عليه فقال : فلان ! قاتل الله
بني قيلة ، و الله إنهم الآن لمجتمعون بقباء على رجل قدم عليهم من مكة اليوم ،
يزعمون أنه نبي ، قال : فلما سمعتها أخذتني العرواء حتى ظننت أني سأسقط على
سيدي ، قال : و نزلت عن النخلة فجعلت أقول لابن عمه ذلك : ماذا تقول ماذا تقول
؟ قال : فغضب سيدي فلكمني لكمة شديدة ، ثم قال : مالك و لهذا ؟ ! أقبل على عملك
. قال : قلت : لا شيء إنما أردت أن أستثبت عما قال . و قد كان عندي شيء قد
جمعته ، فلما أمسيت أخذته ، ثم ذهبت به إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم و هو
بقباء ، فدخلت عليه فقلت له : إنه قد بلغني أنك رجل صالح ، و معك أصحاب لك
غرباء ذوو حاجة و هذا شيء كان عندي للصدقة ، فرأيتكم أحق به من غيركم ، قال :
فقربته إليه ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم لأصحابه : كلوا ، و أمسك يده
فلم يأكل ، قال : فقلت في نفسي : هذه واحدة ، ثم انصرفت عنه ، فجمعت شيئا ،
و تحول رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى المدينة ، ثم جئت به فقلت : إني رأيتك
لا تأكل الصدقة و هذه هدية أكرمتك بها ، قال : فأكل رسول الله صلى الله عليه
وسلم منها و أمر أصحابه فأكلوا معه ، قال : فقلت في نفسي : هاتان اثنتان ، ثم
جئت رسول الله صلى الله عليه وسلم و هو ببقيع الغرقد قال : و قد تبع جنازة من
أصحابه عليه شملتان له و هو جالس في أصحابه ، فسلمت عليه ، ثم استدرت أنظر إلى
ظهره هل أرى الخاتم الذي وصف لي صاحبي ، فلما رآني رسول الله صلى الله عليه
وسلم استدرته عرف أني أستثبت في شيء وصف لي ، قال : فألقى رداءه عن ظهره ،
فنظرت إلى الخاتم ، فعرفته ، فانكببت عليه أقبله و أبكي ، فقال لي رسول الله
صلى الله عليه وسلم : تحول ، فتحولت ، فقصصت عليه حديثي - كما حدثتك يا ابن
عباس - قال : فأعجب رسول الله صلى الله عليه وسلم أن يسمع ذلك أصحابه .
ثم شغل سلمان الرق حتى فاته مع رسول الله صلى الله عليه وسلم بدر و أحد ، قال :
ثم قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم : كاتب يا سلمان ! فكاتبت صاحبي على
ثلاثمائة نخلة أحييها له بالفقير ، بأربعين أوقية ، فقال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : " أعينوا أخاكم " فأعانوني بالنخل ، الرجل بثلاثين ودية و الرجل
بعشرين و الرجل بخمس عشرة و الرجل بعشر . يعني الرجل بقدر ما عنده - حتى اجتمعت
لي ثلاثمائة ودية ، فقال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم : اذهب يا سلمان ففقر
لها ، فإذا فرغت فأتني أكون أنا أضعها بيدي ، ففقرت لها و أعانني أصحابي حتى
إذا فرغت منها جئته ، فأخبرته ، فخرج رسول الله صلى الله عليه وسلم معي إليها ،
فجعلنا نقرب له الودي ، و يضعه رسول الله صلى الله عليه وسلم بيده ، فوالذي نفس
سلمان بيده ما ماتت منها ودية واحدة ، فأديت النخل و بقي على المال ، فأتى رسول
الله صلى الله عليه وسلم بمثل بيضة الدجاجة من ذهب من بعض المغازي ، فقال : ما
فعل الفارسي المكاتب ؟ . قال : فدعيت له ، فقال : خذ هذه فأد بها ما عليك يا
سلمان ! فقلت : و أين تقع هذه يا رسول الله مما علي ؟ قال : خذها ، فإن الله
عزوجل سيؤدي بها عنك ، قال : فأخذتها فوزنت لهم منها - والذي نفس سلمان بيده -
أربعين أوقية ، فأوفيتهم حقهم و عتقت ، فشهدت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم
الخندق ثم لم يفتني معه مشهد " .
أخرجه أحمد ( 5 / 441 - 444 )
---------
dari 'Abdullah bin 'Abbas berkata: telah bercerita kepadaku Salman Al Farisi haditsnya dari mulutnya berkata: Aku adalah orang Persia dari Asbahan dari penduduk salah satu perkampungannya yang bernama Jai dan ayahku adalah pemimpin kampungnya, aku adalah orang yang paling ia sayangi, ia tetap mencintaiku hingga ia menahanku dirumahnnya, yaitu terus menjaga perapian layaknya anak perempuan ditanah dirumah, aku lelah menjalankan agama majusi hingga aku menjadi pelayan api yang dinyalakan dan tidak pernah ditinggalkan barang sesaat. Ayahku memiliki pekarang besar dan pada suatu hari ia tidak sempat mengutus bangunannya lalu ia berkata kepadaku: Wahai anakku! Sesungguhnya aku tidak sempat mengurus bangunan hari ini karena aku sibuk dengan pekaranganku, pergi dan lihatlah. Ia memerintahkanku sebagaian hal yang ia inginkan lalu aku pun pergi menuju pekarangan ayahku, aku melewati sebuah gereja nasrani, aku mendengar suara-suara mereka, aku masuk dan melihat yang mereka lakukan, saat melihat mereka aku mengagumi shalat mereka dan aku menyukai hal mereka, aku berkata: Demi Allah ini lebih baik dari agama kami, demi Allah aku tidak meninggalkan mereka hingga matahari terbenam dan aku meninggalkan pekarangan ayahku, aku tidak mendatanginya, aku berkata kepada mereka: Dari mana agama ini berasal? Mereka menjawab: Dari Syam. Lalu aku kembali menemui ayahku dan ia telah mengirim orang untuk mencariku dan aku tidak sempat melakukan pekerjaannya secara keseluruhan. Berkata Salman Al Farisi: Saat aku mendatangi ayahku, ia berkata: Wahai anakku! Kamu dari mana, bukankah kau aku perintahkan sesuatu? Aku berkata: Wahai ayahyku, aku melintasi suatu kaum, mereka shalat digeraja milik mereka, agama mereka membuatku kagum, demi Allah aku tetap berada didekat mereka hiungga matahari terbenam. Ayahku berkata: Wahai anakku! Tidak ada kebaikan pada agama itu, agamamu dan agama nenek moyangmu lebih baik darinya. Aku berkata: Tidak, agama itu lebih baik dari agama kita. Ayahku mengkhawatirkanku lalu ia mengikat kakiku dan menahanku dirumah. Kaum nasrani mengirim utusan menemuiku, aku berkata kepada mereka: Bila rombongan dagang dari Syam mendatangi kalian, beritahu aku. Lalu kafilah dagang dari Syam dari kalangan nasrani tiba lalu mereka memberitahukan kedatangan mereka kepadaku. Aku berkata kepada mereka: Bila urusan mereka usai dan mereka ingin kembali ke negara mereka, beritahu aku. Saat mereka hendak kembali ke negara mereka, mereka memberitahukan hal itu kepadaku lalu aku melemparkan rantai besi dari kakiku lalu aku keluar bersama mereka hingga aku tiba di Syam, saat tiba di Syam, aku bertanya: Siapa pemeluk agama ini yang terbaik? Mereka menjawab: Uskup digeraja. Lalu aku mendatanginya, aku berkata: Aku mulai simpai dengan agama ini dan aku ingin bersamamu, aku akan melayanimu digerejamu, aku belajar darimu dan shalat bersamamu. Uskup itu berkata: Silahkan masuk. Aku masuk bersamanya, ternyata ia adalah orang tidak baik, ia memerintahkan mereka untuk bersedekah dan menganjurkannya, bila mereka mengumpulkan banyak uang untuknya, uskup itu menyimpannya untuk dirinya sendiri dan tidak diberikan kepada kaum fakir miskin hingga ia mengumpulkan tujuh tempayan emas dan perak. Aku pun sangat membencinya karena perbuatannya yang aku lihat, kemudian orang itu mati dan orang-orang nasrani mendatanginya untuk menguburnya. Aku berkata kepada mereka: Dia adalah orang yang tidak baik, ia memerintahkan kalian bersedekah dan menganjurkannya, bila kalian datang membawa sedekah, ia menyimpannya untuk dirinya sendiri dan tidak diberikan kepada kaum fakir miskin sama sekali. Mereka bertanya: Bagaimana kau tahu? Aku menjawab: Aku akan menunjukkan harta simpanannya pada kalian. Mereka bertanya: Tunjukkan. Lalu aku memperlihatkan tempatnya lalu mereka mengeluarkan tujuh tempayan penuh dengan emas dan perak. Saat melihatnya, mereka berkata: Demi Allah kami tidak akan menguburnya selama-lamanya. Lalu mereka menyalibnya dan merajamnya dengan batu. Setelah itu mereka mendatangkan orang lain untuk menggantikan posisinya. Berkata Salman Al Farisi: Tidaklah aku melihat seesorang yang tidak shalat lima waktu melainkan menurutku ia pasti lebih baik dari orang itu, tidak lebih zuhud terhadap dunia, tidak lebih menginginkan akhirat dan tidak lebih membiasakan beribadah pada malam dan siang melebihinya. Aku sangat mencintai orang itu dengan suatu cinta yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, aku tinggal bersamanya selang berapa lama lalu ia sekarat, aku berkata padanya: Hai Fulan, aku sudah hidup bersamamu dan aku sangat mencintaimu dengan cinta yang belum pernah aku rasakan sebelumnya dan telah tiba urusan Allah seperti yang telah kau lihat, apa yang kau wasiatkan padaku dan apa gerangan yang kau perintahkan padaku? Orang itu berkata: Wahai anakku, demi Allah saat ini aku tidak melihat seorang pun seperti aku dulu, orang-orang sudah tiada, mereka sekarang merubah dan meninggalkan lebih banyak dari yang pernah mereka lakukan kecuali seseorang yang ada di Mushil, dia adalah si fulan, dia seperti aku, temuilah dia. Saat orang itu meninggal dan disemayamkan, aku menemui orang Mushil itu lalu aku berkata: Hai fulan, sesungguhnya si fulan berwasiat kepadaku saat sekarat agar aku bertemu denganmu, ia memberitahuku bahwa kau seperti dia. Orang itu berkata: Tinggallah ditempatku. Aku tinggal ditempatnya dan ternyata ia adalah orang terbaik berdasarkan urusan temannya. Tidak lama kemudian orang itu meninggal dunia, saat sekarat aku berkata kepadanya: Hai fulan, sesungguhnya si fulan berwasait kepadaku agar menememuimu dan kini urusan Allah 'azza wajalla telah tiba mengenaimu seperti yang kau lihat, lantas kepada siapa kau mewasiatkanku dan apa yang kau perintakan padaku? Orang itu berkata: Wahai anakku! Aku tidak mengetahui seorang pun seperti itu kecuali seseorang di Nashiyyin, dia adalah si fulan, temuilah dia. Saat ia meninggal dunia dan disemayamkan, aku menemui orang Nashiyyin, aku mendatanginya dan memberitahukan beritanya serta perintah yang diberikan padaku. Orang itu berkata: Tinggallah bersamaku. Aku pun tinggal ditempatnya ternyata ia sama seperti kedua temannya. Aku tinggal bersama orang terbaik, demi Allah tidak lama kemudian kematian datang menjempunya. Saat sekarat, aku berkata padanya: Hai fulan, sesungguhnya si fulan berwasiat kepadaku untuk menemui seseorang, ia berwasiat untuk menemuimu, lantas kepada siapa engkau mewasiatkanku untuk menemuinya dan apa yang kau perintahkan padaku. Ia berkata: Wahai anakku! Demi Allah kami tidak mengetahui seorang pun yang tetap seperti kami yang aku perintahkan padamu agar menemuinya kecuali seseorang di Amuriyah, ia seperti kami, bila kau masih hidup, temuilah dia karena ia sama seperti kami. Saat orang itu meninggal dan disemayamkan, aku menemui orang Amuriyah dan aku memberitahukan kisahnya pada orang itu. Orang itu berkata: Tinggallah ditempatku. Lalu aku tinggal bersama seseorang sesuai ajaran para sahabat-sahabatnya dan urusan mereka. Berkata Salman Al Farisi: Aku bekerja hingga aku punya banyak sapi dan kambing lalu kematian menjelang orang itu, saat sekarang aku berkata padanya: Hai fulan, dulu aku pernah bersama seseorang, ia berwasiat kepadaku agar memenuhi si fulan kemudian ia berwasiat kepadaku agar memenuhi seseorang, lalu ia berwasiat kepadaku agar mememuimu, kepada siapakah gerangan engkau berwasiat kepadaku untuk aku temui dan apa yang kau perintahkan padaku? Ia berkata: Wahai anakku! Demi Allah aku tidak mengetahui seorang pun seperti kami dulu yang aku perintahkan agar kau datangi tapi kau telah dinaungi oleh masa seorang nabi yang diutus membawa agama Ibrahim, ia muncul ditanah arab, ia berhijrah kesuatu kawasan diantara dua padang pasir, diantara keduanya ada kebun kurma, didirinya ada tanda-tanda yang tidak samar, ia memakan hadiah dan tidak memakan sedekah, diantara kedua pundaknya ada tanda kenabian, bila kau bisa pergi ke negeri itu lakukanlah. Setelah itu ia meninggal lalu aku tinggal selang berapa lama di Amuriyah kemudian sekelompok pedagang dari Bani Kalb melintasiku, aku berkata kepada mereka: Bawalah aku ke negeri arab dan aku akan memberi kalian sapi-sapi dan kambing-kambingku ini. Mereka berkata: Baik. Aku memberikan semua itu pada mereka hingga mereka membawaku ke Wadil Qura, mereka menzhalimi aku dan menjualku pada seorang yahudi sebagai seorang budak, aku tinggal ditempat orang itu dan aku melihat kebun kurma dan aku berharap semoga itulah negeri yang disebutkan oleh temanku. Saat aku berada ditempatnya, seorang keponakannya datang dari Madinah dari Bani Quraizhah, ia membeliku dari orang itu dan ia membawaku ke Madinah. Demi Allah tempat itu kini telah aku lihat persis seperti ciri-ciri yang disebutkan temanku. Aku tinggal ditempat itu dan Allah mengutus rasulNya, beliau tinggal di Makkah selama waktu ia tinggal disana. Aku sama sekali tidak mendengar khabar mengenai beliau karena aku sibuk sebagai seorang budak lalu beliau berhijrah ke Madinah, demi Allah aku sungguh tengah mengurus pelepah kurma milik tuanku, aku melakukan beberapa pekerjaan ditempat itu sementara tuanku tengah duduk, tiba-tiba seorang keponakannya datang dan berdiri dihadapannya, ia berkata: Allah membinasakan Bani Qailah, demi Allah mereka sekarang berkumpul di Quba` dengan dipimpin oleh seseorang yang datang dari Makkah hari ini, mereka mengiranya nabi. Berkata Salman Al Farisi: Saat mendengarnya, aku gemetaran hingga aku kira akan jatuh mengenai tuanku. Aku turun dari pohon kurma lalu aku berkata kepada keponakan tuanku: Apa kau bilang, apa kau bilang? Lalu tuanku marah lalu memukulku dengan kerasnya kemudian berkata: Apa urusanmu dengan hal ini, sana kerja. Aku berkata: Bukan apa-apa, aku hanya ingin mempertegas yang ia katakana. Berkata Salman Al Farisi: Saya memiliki sesuatu yang telah saya kumpulkan, saat sore hari aku mengambilnya lalu aku pergi menemui Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallamsaat beliau berada di Quba`, aku masuk menemui beliau lalu aku berkata kepada beliau: Aku dengar Tuan adalah orang shalih, Tuan bersama para sahabat asing yang memiliki suatu keperluan, ini sedikit punyaku aku berikan sebagai sedekah, menurutku kalian lebih berhak mendapatkannya dari pada yang lain. Lalu aku mendekatkannya lalu Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda kepada para sahabat beliau: "Makanlah" sementara beliau menahan tangan dan tidak makan. Aku berkata dalam hati: Ini tanda pertama. Lalu aku pergi meninggalkan beliau, aku mengumpulkan sesuatu kemudian Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallampindah ke Madinah, aku mendatangi beliau lalu aku berkata: Aku melihat Tuan tidak memakan barang sedekah, ini hadiah, dengannya aku memuliakan Tuan. Lalu Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallammemakan dan memerintahkan para sahabat beliau untuk makan, mereka pun makan bersama beliau. Aku berkata dalam hati: Ini tanda kedua. Setelah itu aku mendatangi Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallamsaat beliau di Baqi' Al Gharqad, beliau tengah mengiring jenazah salah seorang sahabat beliau, beliau mengenakan dua selimut milik beliau, beliau duduk ditengah-tengah para sahabat, aku mengucapkan salam kepada beliau lalu aku berputar untuk melihat punggung beliau, aku melihat tanda seperti yang disebutkan oleh temanku, saat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallammeliahtku mengitari beliau, beliau tahu bahwa aku mencari bukti tentang sesuatu yang dijelaskan padaku. Beliau melepas selendang beliau dari punggung beliau lalu aku melihat tanda, aku mengenalinya lalu aku tertelungkup dihadapan beliau, aku mencium beliau dan aku menangis. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda kepadaku: "Pindahlah." Aku pun pindah lalu aku mengisahkan ceritaku pada beliau seperti yang aku kisahkan padamu wahai Ibnu 'Abbas. Para sahabat beliau mendengar kisahku, hal itu membuat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallamkagum. Kemudian Salman Al Farisi sibuk dengan pekerjaannya sebagai budak hingga tidak turut serta dalam perang Badar dan Uhud bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Bebaskan dirimu secara diangsur wahai Salman." Aku pun meminta pembebasan diriku dari tuanku dengan syarat aku harus menaman tigaratus pohon kurma yang ditanam ditempatnya dan uang sebesar empat puluh uqiyah. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda kepada para sahabat beliau: "Bantulah saudara kalian." Mereka pun membantuku, ada yang membantu tigapuluh anak pohon kurma, ada yang membantuku duapuluh, ada yang membantu limabelas, ada yang membantu sepuluh semampu mereka hingga terkumpullah sejumlah tigaratus anak pohon kurma lalu Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda kepadaku: "Pergilah wahai Salman lalu buatkan lubang tempat penanamannya, setelah itu datanglah kepadaku, aku akan yang akan menanamkannya dengan tanganku dan para sahabatku akan membantuku." Setelah membuat lubang tempat penanaman pohon kurma, aku mendatangi beliau dan memberitahukannya. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallampergi bersamaku ke tempat penanaman lalu kami dekatkan anak-anak pohon kurma kepada beliau dan Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallammeletakkannya dengan tangan beliau, demi Dzat yang jiwa Salman berada ditangannya, tidak ada satu pun anak pohon kurma yang mati. Dengan demikian saya telah menunaikan kurmanya dan yang tersisa bagiku adalah pembayaran uang. Kemudian Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam diberi emas seperti telur ayam hasil peperangan lalu beliau bersabda: "Bagaimana kondisi Al Farisi yang membayar pembebasan dirinya?" aku pun dipanggil lalu beliau bersabda: "Ambillah dan bayarkan sisa tanggunganmu wahai Salman." Aku berkata: Dimanakah benda ini terletak wahai Rasulullah? Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda: "Ambillah karena sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan membayar untuk (pembebasanmu) dengan benda itu." Lalu aku mengambilnya dan menimbangnya, demi Dzat yang jiwa Salman berada ditanganNya, beratnya mencapai empat puluh uqiyah lalu aku melunasi hak mereka dan aku pun dimerdekakan lalu aku turut serta perang Khandaq bersama Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam dan aku tidak pernah ketinggalan satu peperangan pun bersama beliau.