Kamis, 27 Agustus 2015

kisah taubatnya seorang pembunuh

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ
لَا أُحَدِّثُكُمْ إِلَّا مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي أَنَّ عَبْدًا قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا ثُمَّ عَرَضَتْ لَهُ التَّوْبَةُ فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنِّي قَتَلْتُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ قَالَ بَعْدَ قَتْلِ تِسْعَةٍ وَتِسْعِينَ نَفْسًا قَالَ فَانْتَضَى سَيْفَهُ فَقَتَلَهُ بِهِ فَأَكْمَلَ بِهِ مِائَةً ثُمَّ عَرَضَتْ لَهُ التَّوْبَةُ فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنِّي قَتَلْتُ مِائَةَ نَفْسٍ فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ فَقَالَ وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَكَ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ اخْرُجْ مِنْ الْقَرْيَةِ الْخَبِيثَةِ الَّتِي أَنْتَ فِيهَا إِلَى الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ قَرْيَةِ كَذَا وَكَذَا فَاعْبُدْ رَبَّكَ فِيهَا قَالَ فَخَرَجَ إِلَى الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ فَعَرَضَ لَهُ أَجَلُهُ فِي الطَّرِيقِ قَالَ فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ قَالَ فَقَالَ إِبْلِيسُ أَنَا أَوْلَى بِهِ إِنَّهُ لَمْ يَعْصِنِي سَاعَةً قَطُّ قَالَ فَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ إِنَّهُ خَرَجَ تَائِبًا
قَالَ هَمَّامٌ فَحَدَّثَنِي حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ عَنْ بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُزَنِيِّ عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ فَبَعَثَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ مَلَكًا فَاخْتَصَمُوا إِلَيْهِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى حَدِيثِ قَتَادَةَ قَالَ فَقَالَ انْظُرُوا أَيُّ الْقَرْيَتَيْنِ كَانَ أَقْرَبَ إِلَيْهِ فَأَلْحِقُوهُ بِأَهْلِهَا قَالَ قَتَادَةُ فَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ قَالَ لَمَّا عَرَفَ الْمَوْتَ احْتَفَزَ بِنَفْسِهِ فَقَرَّبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْهُ الْقَرْيَةَ الصَّالِحَةَ وَبَاعَدَ مِنْهُ الْقَرْيَةَ الْخَبِيثَةَ فَأَلْحَقُوهُ بِأَهْلِ الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ
------------------------------
dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; "Aku tidak meriwayatkan hadits kepada kalian kecuali apa yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar dengan kedua telingaku dan aku perhatikan dengan hatiku, bahwasanya ada seorang hamba yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang dan ia ingin bertaubat, ia bertanya tentang siapa orang yang paling pandai di muka bumi, lalu ditunjukkanlah kepadanya seorang laki-laki, lalu ia pun mendatanginya, ia berkata; "Aku telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah pintu taubat masih terbuka untukku?" Ia menjawab, "(tidak ada taubat bagimu) setelah membunuh sembilan puluh sembilan orang!" Abu Sa'id berkata; "Lalu ia mencabut pedangnya dari warangkanya dan membunuhnya sehingga genap seratus orang." Kemudian ia ingin bertaubat, ia bertanya siapa orang yang paling pandai di muka bumi, lalu ditunjukkan kepadanya seorang laki-laki, iapun menemuinya, ia berkata; "Aku telah membunuh seratus orang, apakah pintu taubat masih terbuka untukku? Ia menjawab; "Siapa yang menghalangimu untuk bertaubat, keluarlah dari tempat buruk yang engkau tinggali dan pergilah ke tempat yang baik, yaitu desa seperti ini dan seperti ini lalu beribadahlah kepada Tuhanmu, " Abu Sa'id berkata; "Lalu orang tersebut keluar menuju desa yang dimaksud, namun ajal menjemputnya diperjalanan, " Abu Sa'id berkata; "Lalu Malaikat rahmat dan Malaikat azab saling berebut, " Abu Sa'id berkata; "Lalu Iblis berkata; "Sesungguhnya ia lebih berhak untukku, ia tidak pernah bermaksiat kepadaku sekalipun, " tapi Malaikat rahmat berkata; "Sesungguhnya ia keluar dalam keadaan bertaubat, " telah menceritakan kepada kami Hammam berkata; telah menceritakan kepadaku Humaid Ath Thawil dari Bakr bin Abdullah Al Muzani dari Abu Rafi' ia berkata; "Kemudian Allah mengutus seorang malaikat kepadanya, lalu mereka pun menjadikannya sebagai penengah, " kemudian ia kembali ke hadits Qotadah, ia berkata; "Malaikat itu berkata, "Lihatlah desa mana yang paling dekat dengannya, jika dia lebih dekat dengan desa tersebut maka ia gabungkan ia dengan penduduk desa tersebut, " Qotadah berkata; "telah menceritakan kepada kami Hasan ia berkata; "ketika ia tahu akan mati ia pun bersungguh-sungguh memaksa dirinya untuk menjadi baik, maka Allah mendekatkannya dengan desa yang baik dan menjauhkan dari desa yang buruk, lalu mereka menjadikannya seperti penduduk desa yang baik."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar