Rabu, 10 Februari 2016

berhati-hati terhadap angan-angan mendapat ampunan

(وإياك) وأماني المغفرة القاطعةَ عنها وهي ما تسمعه على لسان طائفة من المغترين من قولهم: (إن الله يغفر الذنوب جميعاً) وهو غنيٌّ عنا وعن أعمالنا وخزائنه مملوءة بالخير ورحمته وسعت كل شيء، مع إصرارهم على فعل المعاصي وترك الأعمال الصالحة، وكأنهم يقولون بلسان أحوالهم أن الطاعات لا تنفع وإن المعاصي لا تضر وهذا بهتان عظيم،
dan berhati-hatilah terhadap angan-angan mendapatkan ampunan yang memutuskan kamu dari mendapatkan ampunan, yaitu perkataan yang kamu dengar dari kelompok orang-orang yang tertipu, seperti perkataan mereka ''sesungguhnya Allah maha mengampuni setiap dosa dan Ia pun tidak membutuhkan kita dan segala amal kita, khazana-khazana-Nya telah dipenuhi dengan krbaikan, dan Rahmat-Nya sangat luas meliputi segala sesuatu'' disertai perbuatan mereka yang terus-menerus melakukan perbuatan maksiat dan meninggalkan amal-amal soleh. mereka ini seolah-olah berkata: bahwasannya keta'atan itu tidak mendatangkan manfa'at dan perbuatan maksiat tidak mendatangkan bahaya. dan ini sungguh merupakan kebohongan yang besar.
وقد قال الله تعالى: (فمن يعمل مثقال ذرة خيراً يره ومن يعمل مثقال ذرة شراً يره)
Allah berfirman:''barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat atom pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,. dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat atom pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya'' (al-zalzalah:7-8)

وقال تعالى: (ولله ما في السماوات وما في الأرض ليجزي الذين أساءوا بما عملوا ويجزي الذين أحسنوا بالحسنى)

dan Allah juga menegaskan:'' dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berlaku jahat terhadap apa yang mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga) (an-najm:31)

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت والعاجز من أتبع نفسه هواها وتمنى على الله الأماني".

dan Rasulullah saw. bersabda: ''orang yang cerdas ialah orang yang dapat menundukan nafsunya dan beramal untuk (kepentingan) sesudah meninggal dunia. dan orang yang lemah ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong''
ولو أنك قلت لواحد من هؤلاء المغرورين: اقعد عن الكسب والتجارة والله تعالى يأتيك برزقك لَسخِر منك، وقال ما رأينا شيئا ًيجيئ إلا بالسعي والطلب، بل بالكدِّ والنصَب، مع أن الله تعالى قد تكفل له بالدنيا ولم يتكفل له بالآخرة فهل ذلك إلا انعكاس وانتكاس على أم الرأس!
jika sekiranya engkau berkata kepada orang-orang yang tertipu tadi:'' tidak usah bekerja dan melakukan jual beli dan Allah sungguh akan mendatang rizqimu'' sungguh orang yang tertipu tadi akan mengejekmu dan akan berkata:''tidak pernah kami melihat sesuatu datang dengan sendirinya tanpa ada usaha dan rintangan bahkan jika ingin mendapatkan sesuatu harus disertai dengan banting tulang dan bekerja keras''
padahal Allah swt. sudah menjamin bagi mereka akan rizqi dunianya dan tidak menjamin mereka terhadap urusan akhiratnya.
dan bukankah itu terjadi dikarnakan pemikiran orang2 yang tertipu tersebut otaknya terbalik?
وقد قال الحسن البصري رحمه الله: إن أماني المغفرة قد لعبت بأقوام حتى خرجوا من الدنيا مفاليس، يعني من الأعمال الصالحة، قال رحمه الله: إن المؤمن جمع إحساناً وخوفاً، وإن المنافق جمع إساءة وأمناً فالمؤمن لا يصبح إلا خائفاً، ولا يمسي إلا خائفاً، يعمل ويقول:لعلي أنجو! والمنافق يترك العمل ويقول سواد الناس كثير وسوف يغفر لي. انتهى.

Imam Hasan al-Bashri berkata:'' angan-angan memperoleh ampunan benar-benar telah memperdaya sebagian manusia sehingga mereka keluar dari dunia (mati) dalam keadaan merugi yaitu dari amal-amal soleh''
dan beliau juga berkata:''sesungguhnya orang beriman itu menggabungkan perbuatan baik dan rasa takut, sedangkan orang munafiq menggabungkan perbuatan jelek dan rasa aman. maka seorang mu'min tidaklah memasuki pagi hari kecuali dalam keadaan takut, dan tidak memasuki sore hari kecuali dalam keadaan takut, tidak berjalan kecuali disertai ketakutan kemudian melakukan amal soleh dan berkata, semoga saya selamat (dari adzab Allah), sedangkan orang munafiq mereka meninggalkan amal soleh dan mengatakan kepada manusia banyak, Allah ta'ala akan memberikan ampunan untuk saya''
وقد كان الأنبياء والأولياء مع كمال معرفتهم بالله وحسن ظنهم به وصلاح أعمالهم وقلة ذنوبهم أو عدمها بالكلية في غاية من الخوف والإشفاق (أولئك الذين هدى الله فبهداهم اقتده).
dan sungguh para Nabi dan wali-wali Allah, dengan kesempurnaan ma'rifat mereka kepada Allah dan baik sangkanya mereka kepada-Nya, beramal soleh, sedikit berdosa, atau bahkan sama sekali tidak berdosa, mereka masih merasa takut akan siksa dan Azab Allah swt.
''MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YG TELAH DIBERI PETUNJUK OLEH ALLAH, MAKA IKUTILAH PETUNJUK MEREKA'' (al-an'am: 90) l

Tidak ada komentar:

Posting Komentar